Keseimbangan Neraca Pembayara Negara
Seperti halnya ekonomi rumah tangga keluarga, ekonomi rumah tangga besar bangsa tidak dapat terus menerus membelanjakan (membeli dari luar negeri) lebih banyak dari pada yang diterima sebagai penghasilan (hasil penjualan dari ekspor ke luar negeri). Oleh sebab itu, setiap negara harus berusaha agar neraca pembayarannya sedapat mungkin seimbang.
Keseimbangan yang dimaksud bukan keseimbangan formal saja
(secara pembukuan), tetapi yang terpenting adalah keseimbangan material (secara
nyata), atau sering juga disebut dengan basic balance.
Transaksi berjalan jarang tepat seimbang, dan
sewaktu-waktu dapat berubah. Yang perlu diperhatikan adalah neraca keseluruhan.
Jika jumlah penerimaan lebih besar dari pada jumlah pembayaran atau utang (maka
neraca keseluruhan mempunyai saldo positif), neraca pembayran disebut aktif
(surplus), dan cadangan negara akan bertambah besar.
Sebaliknya, bila jumlah pembayaran atau utang lebih besar
dari pada jumlah penerimaan atau piutang (neraca keseluruhan bersaldo negatif),
maka neraca pembayaran disebut pasif (defisit). Defisit tersebut harus ditutup
dengan pembayaran devisa, sehingga cadangan devisa akan menipis.
Kekurangan dan kelebihan yang sifatnya sementara sering
terjadi dan bisa dikatanan tidak menjadi masalah. Defisit neraca pembayaran
ditutup dengan kredit bank dan atau pengiriman devisa, atau diselesaikan
melalui IMF. Yang menjadi masalah adalah apabila suatu negara mengalami defisit
yang terus-menerus.
Jika dari tahun ke tahun terdapat kekurangan dalam neraca
pembayaran negara-negara lain (luar negeri) belum tentu bersedia terus menerus
memberikan kredit, pinjaman-pinjaman tidak di lunasi, beban bunga semakin
besar, dan cadangan devisa semakin menipis. Ketidakseimbangan neraca pembayaran
perlu diperbaiki. Dalam poin ini, pemerintah harus mengambil tindakan tertentu,
misalnya dengan devaluasi, pembatasan impor, meningkatkan ekspor, dan
lain-lain.
Tujuan dan fungsi neraca pembayaran
Tujuan neraca pembayaran antara lain adalah:
- Memberi keterangan kepada pemerintah mengenai posisi keuangan negara yang bersangkutan.
- Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan di bidang politik perdagangan dan urusan pembayaran.
- Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan dan kebijakan dibidang politik moneter dan fiskal.
Fungsi neraca pembayaran antara lain adalah:
- Sebagai suatu alat pembukuan budget, alat pembayaran luat negeri, agar pemerintah dapat mengambil keputusan apakah negara dapat menjalankan masuknya barang-barang luar negeri dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya.
- Sebagai alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan internasional dari suatu negara.
- Sebagai alat untuk menjelaskan pengaruh dari transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional.
- Sabagai alat kebijaksanaan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
- Mengetahui transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar