Kamis, Maret 08, 2018

5 Fokus Area Pada Tata Kelola Teknologi Informasi (TI)

Pada tata kelola teknologi informasi terdapat 5 area yang menjadi fokus, yaitu penyelarasan strategis, penyampaian nilai, manajemen risiko, manajemen sumber daya, dan pengukuran unjuk kerja.
business-1296337_640
Proses-proses penyelarasan strategis meliputi perencanaan strategi bisnis yang melibatkan teknologi informasi, perencanaan strategis teknologi informasi, perencanaan operasional teknologi informasi, serta analisis stakeholder yang meliputi hal layanan (kebutuhan sekarang dan yang akan datang), harapan unjuk kerja dan kepuasan, serta risiko.
Pada penyampaian nilai, ditekankan bahwa nilai yang diberikan oleh teknologi informasi harus selaras dengan nilai yang difokuskan oleh bisnis, dan diukur dengan cara yang secara transparan dapat menunjukkan dampak dan kontribusi investasi teknologi informasi dalam proses pembentukan nilai dalam perusahaan. Prinsip utama dari nilai teknologi informasi adalah penyerahan tepat waktu, sesuai anggaran, dan memberikan manfaat seperti yang telah diperhitungkan. Dengan demikian, proses-proses teknologi informasi harus dirancang, diterapkan, dan dioperasikan secara efisien dan efektif.
Jika penyampaian nilai memfokuskan pada pembuatan nilai, manajemen risiko memfokuskan pada proses-proses untuk memelihara nilai. Untuk itu, manajemen risiko harus menjadi proses yang berkelanjutan yang dimulai dengan mengidentifikasi risiko (dampak pada aset, ancaman, dan kemudahan diserang), dan dilanjutkan dengan mitigasi risiko dengan menerapkan kontrol-kontrol.
Fokus berikutnya yaitu manajemen sumber daya, berbicara mengenai membangun dan menerapkan kapabilitas teknologi informasi yang sesuai bagi kebutuhan bisnis. Dengan manajemen sumber daya yang baik, akan tersedia infrastruktur teknologi informasi yang terintegrasi dan ekonomis, teknologi baru diperkenalkan sesuai kebutuhan bisnis, dan sistem yang usang diperbarui atau digantikan. Di sini, pentingnya sumber daya manusia dapat dikenali, memungkinkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari pengetahuan dan keahlian secara internal maupun eksternal.
Selanjutnya, yang menjadi perhatian adalah pengukuran unjuk kerja. Tanpa adanya ukuran-ukuran unjuk kerja yang dibuat dan dimonitor, area fokus lainnya sulit untuk mencapai hasil yang diharapkan. Fase pengukuran unjuk kerja meliputi aktivitas audit dan penilaian, serta pengukuran unjuk kerja yang berkelanjutan. Hal ini, menjadi penghubung bagi fase penyelarasan dengan menyediakan bukti bahwa arahan yang ditetapkan telah diikuti. Pada area fokus ini, umum digunakan IT balanced scorecard (IT BSC).
Terimakasih.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar