Berikut ini adalah beberapa macam atau jenis tanah yang ada di wilayah Indonesia
Litosol
Jenis tanah ini merupakan tanah mineral tanpa atau
sedikit perkembangan profil, batuan induknya batuan beku atau batuan sedimen
keras, kedalaman tanah dangkal (<30 cm), dan kadang-kadang merupakan
singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah beraneka ragam dan pada umumnya
berpasir, umumnya tidak berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil, dan
kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim.
Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan,
berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk
struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacammacam, dan
kesuburannya berkisar antara sedang hingga tinggi. Penyebarannya di daerah
dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai, dan daerah cekungan (depresi).
Regoso
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi
horizon, tekstur pasir, struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH
umumnya netral, kesuburan sedang, dan berasal dari bahan induk material
vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng vulkanik
muda dan di daerah pantai.
Andosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik
Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik, seperti
dari hutan rawa atau rumput rawa. Ciri dan sifat: tidak terjadi diferensiasi
horizon secara jelas, ketebalan lebih dari 0,5 meter, warna cokelat sampai
kehitaman, tekstur debu lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak
lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung
dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat sangat asam (pH
4.0), dan kandungan unsur hara rendah.
Andosol
Jenis tanah ini merupakan jenis tanah dengan kandungan
mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak
cokelat kekelabuan sampai hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh
berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya
absorpsi sedang, kelembapan tinggi, permeabilitas sedang, serta peka terhadap
erosi.
Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil,
tekstur lempung sampai pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandu ngan
pasir kuarsanya tinggi, sangat asam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran
kation sangat rendah, dan peka terhadap erosi. Penyebarannya di daerah beriklim
basah dengan curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun. Terdapat di daerah
Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua.
Grumosol
Tanah ini merupakan tanah mineral yang memiliki
perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur granular di
lapisan atas dan gumpal sampai pejal di lapisan bawah, konsistensi jika basah
sangat lekat dan plastis. Namun, jika kering sangat keras dan tanah
retak-retak, kejenuhan basa, permeabilitas lambat, dan peka erosi.
Penyebarannya di daerah iklim subhumid, dengan curah hujan kurang dari 2500
mm/tahun.
Latosol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan atau terjadi
diferensiasi horizon, kedalaman tanah dalam, tekstur lempung, struktur remah
sampai gumpal, konsistensi gembur sampai agak teguh, warna cokelat, merah,
sampai kuning. Penyebarannya di daerah beriklim basah dengan curah hujan
berkisar lebih dari 300–1000 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar