Perbedaan Panas dan Suhu (temperatur)
Istilah panas dan temperatur adalah berbeda. Panas adalah
bentuk energi, sedangkan temperatur adalah derajat nilai suatu panas. Panas di
umpamakan sebagai nilai temperatur yang berada di atas temperatur atmosfer
normal dan dingin adalah ketika nilai temperatur berada di bawah temperatur
atmosfir.
Ketika panas diserap oleh sebuah bahan atau komponen akan
menyebabkan perubahan warna, perubahan bentuk dan perubahan volume. Panas
adalah daya molekul yang bekerja dalam objek dan temperatur adalah satuan dari
daya molekul. Panas akan bergerak dari molekul yang lebih aktif ke molekul yang
kurang aktif, atau dari komponen yang lebih panas ke komponen yang lebih dingin.
Fungsi dan Tujuan Cooling System
Di dalam engine terjadi proses pembakaran bahan bakar
untuk menghasilkan tenaga dan dalam proses pembakaran tersebut juga
menghasilkan temperature yang sangat tinggi di dalam ruang bakar. Temperatur di
dalam engine perlu dikontrol agar tidak melebihi batasan temperatur kerja untuk
memaksimalkan efisiensi pembakaran bahan bakar dan memastikan tingkat
temperatur dijaga agar tidak menyebabkan kerusakan terhadap komponen. Ketika
engine beroperasi pada kondisi belum mencapai temperatur kerja (dingin) akan
terjadi keausan lebih cepat pada komponen – komponen tertentu.
Pada Engine diesel sangat bergantung pada perawatan sistem
pendingin yang baik sehingga engine dapat mencapai temperatur kerja dengan
cepat dan juga dapat menjaga temperatur kerja tetap konstan sehubungan dengan
beban yang diterima oleh engine. Pada proses pembakaran udara dan bahan bakar
di dalam ruang bakar akan menghasilkan panas dengan temperatur yang sangat
tinggi. Panas tersebut akan diserap oleh dinding cylinder, cylinder head dan
piston. Oleh sebab itu sistem pendingin harus mampu menjaga temperatur kerja
sehingga komponen – komponen tersebut tidak menerima panas yang berlebihan
(overheat).
Sistem pendingin tidak hanya berfungsi untuk melindungi
komponen – komponen engine tetapi juga menjaga kondisi oli yang dipakai pada
sistem pelumasan bisa tetap pada kondisi temperatur kerja sehingga pelumasan terhadap
komponen – komponen engine tetap terjaga. Sistem pendingin yang menyerap
terlalu banyak panas juga tidak baik karena akan menurunkan thermal efficiency
dari engine serta menurunkan energi yang dihasilkan.
Pada diesel engine, heat yang dihasilkan dari proses
pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar sekitar 33% diubah menjadi energi
sedangkan sisanya dibuang dengan beberapa cara yaitu: 30% heat dibuang melalui
gas buang, 30% diserap oleh system pendingin dan 7% diradiasikan dari engine ke
udara sekitar.
Pada beberapa engine menggunakan system pendingin dengan
media udara tetapi sebagian besar engine menggunakan media cairan (liquid).
Keuntungan dari media cairan (liquid) adalah pengontrolan temperatur yang
bagus, tidak berisik dan dari segi manufaktur mudah dalam proses pembuatannya.
Dari hasil penelitian bahwa engine diesel 200 HP yang
beroperasi pada 70% dari beban penuh dapat menghasilkan panas yang cukup untuk
membuat hangat sebuah rumah dengan 5 ruangan yang memiliki kondisi temperatur
ruang sekitar rumah tersebut yang nilainya di bawah titik temperatur beku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar