Jumat, Juli 16, 2021

Jenis-jenis Jamur atau Klasifikasi Jamur (Fungi) - Bagian 1

Deuteromycota (Fungi Imperfecti)

Deuteromycota meliputi jamur yang tingkat reproduksi seksualnya belum diketahui, sehingga disebut jamur tidak sempurna. Dikenal sekitar 15.000 jamur yang semuanya tidak melakukan reproduksi seksual. Kebanyakan Deuteromycota bersel banyak yang membentuk hifa tak bersekat, namun beberapa jenis merupakan organisme bersel tunggal yang membentuk pseudomiselium (miselium semu) pada kondisi lingkungan yang menguntungkan. Pada jenis-jenis tertentu ditemukan hifanya bersekat dengan sel yang berinti satu, namun kebanyakan berinti banyak.



Deuteromycota berkembang biak dengan membentuk spora aseksual melalui fragmentasi dan konidium yang bersel satu atau bersel banyak. Deuteromycota bukan merupakan kelompok jamur yang sesungguhnya karena bila suatu jamur telah diketahui reproduksi seksualnya, akan dimasukkan ke dalam kelompok lain yang sesuai dengan tingkat reproduksi seksualnya tersebut. Contohnya Monila sitophila dulu dimasukkan ke dalam Deuteromycota, namun setelah diketahui membentuk askokarp dan peritesium dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycota.

 

Kebanyakan Deuteromycota parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut ini beberapa contoh Deuteromycota.

  • Alternaria parasit pada tanaman kentang.
  • Fusarium parasit pada tanaman tomat dan kapas.
  • Helminthosporium parasit pada tanaman padi dan jagung.
  • Diplodia parasit pada tanaman jagung.
  • Verticillium banyak menyerang bibit tanaman.
  • Epidermophyton, Microsporium, dan Trichophyton menyebabkan penyakit dermatofitosis (penyakit pada kulit, rambut, dan kuku) pada hewan dan manusia.

 

Basidiomycota

Jamur yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar termasuk dalam kelas Basidiomycota. Saat ini telah diketahui kurang lebih 12.000 jenis Basidiomycota dan tidak ada satu pun yang menyebabkan infeksi penyakit pada manusia. Kebanyakan Basidiomycota adalah saprobe dan parasit pada tumbuhan dan serangga. Beberapa jenis Basidiomycota enak dimakan dan aman, namun banyak ditemukan jenis yang menghasilkan racun mikotoksin yang dapat menyebabkan kematian jika termakan. Jamur yang dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomis dan bisa dimakan biasanya disebut juga jamur konsumsi.



Basidiomycota jarang melakukan reproduksi aseksual, reproduksi seksualnya membentuk basidiospora yang terbentuk di luar basidium. Setiap basidium mengandung 2 atau 4 basidiospora, masing-masing berinti satu dan haploid. Seluruh basidiospora berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut basidiokarp. Basidiokarp sering membentuk struktur seperti batang yang disebut stalk dan seperti payung yang disebut tudung. Hifanya bersepta dengan sel-sel berinti satu dan berkelompok padat membentuk semacam jaringan. Miselium pada Basidiomycota dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

  1. Miselium primer, dihasilkan dari spora yang baru tumbuh. Mula-mula miselium ini berinti banyak, kemudian terbentuk septa yang mengandung satu inti dan haploid.
  2. Miselium sekunder, dihasilkan dari plasmogami atau persatuan dua hifa yang bersesuaian. Miselium ini berinti dua yang masing-masing haploid.
  3. Miselium tersier, terdiri atas miselium sekunder yang telah bersatu membentuk semacam jaringan, misalnya membentuk basidiokarp dan basidiofor.

 

Beberapa contoh jamur dalam kelompok Basidiomycota adalah sebagai berikut. Contoh:

  • Volvariella volvacea (jamur merang), dapat dimakan dan banyak dibudidayakan.
  • Amanita phalloides menghasilkan racun phalin yang berbahaya.
  • Auricularia polytricha dapat dimakan.
  • Puccinia graminis menimbulkan penyakit pada tanaman tebu dan jagung.
  • Ustilago scitamanae parasit pada pucuk daun tanaman Graminae.

 

#jenisjamur #klasifikasijamur #kelompokjamur #fungi #ciricirijamur #jamurberacun #jamuryangbisadimakan #macamjamur #contohjamur #manfaatjamur #manfaatjamurdalamkehidupanseharihari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar