Daur menstruasi dapat dijelaskan dengan daur folikuler dan daur uterine (uterus). Daur uterine terdiri atas tiga fase dilihat dari perubahan struktur dan fungsi endometrium. Endometrium adalah lapisan jaringan mukosa yang mengandung kelenjar-kelenjar yang melapisi dinding uterus mamalia. Fasefasenya adalah sebagai berikut:
Fase menstruasi
Menstruasi adalah peluruhan jaringan epitel yang melapisi
endometrium. Sebelum terjadi menstruasi didahului dengan cara menyempitnya
pembuluh-pembuluh darah arteriol pada dinding uterus. Hal ini terjadi akibat
sangat menurunnya kadar progesteron pada
darah yang disebabkan oleh menyusutnya ukuran korpus luteum sebagai penghasil
progesteron. Keadaan ini menyebabkan kematian dari jaringan epitel. Kemudian
pembuluh arteriol membesar kembali. Aliran darah membesar dan darah keluar
membanjiri jaringan yang mati sehingga terjadi peluruhan yang disebut
menstruasi.
Fase penyembuhan lapisan endometrium
Fase ini bersamaan dengan pematangan folikel (yang
mengandung ovum). Folikel menghasilkan estrogen yang menyebabkan terjadi
penyembuhan bekas menstruasi dan terjadi pembelahan sel-sel endometrium.
Endometrium menebal seperti semula, lamanya kira-kira 8 sampai 9 hari. Dari
mulai menstruasi sampai berakhirnya fase kedua adalah 14 hari.
Fase sekresi
Fase ini dimulai setelah ovulasi, yaitu pecahnya folikel
dan ovum dilepas ke luar. Bekas folikel berubah menjadi korpus luteum yang
menghasilkan progesteron. Progesteron memacu sekresi lendir dari
kelenjar-kelenjar pada endometrium untuk menyiapkan penerimaan (implantasi)
dari ovarium yang dibuahi. Progesteron juga menjaga agar endometrium tidak
dapat lepas. Jika ovum tidak dibuahi, sel telur akan mengalami autolisis
(hancur) dalam saluran telur, korpus luteum masih berfungsi 10 – 14 hari
setelah ovulasi, kemudian daur menstruasi dimulai lagi.
Jika terjadi pembuahan, zigot membelah menjadi blastula
(blastokist). Blastula menempel pada dinding uterus (endometrium) 8 hari
setelah ovulasi. Sel-sel sebelah luar blastokist menyekresikan hormon
gonadotropin karionik. Peran hormon ini ialah untuk mempertahankan korpus
luteum yang akan menyekresikan hormon progesteron dan estrogen. Hal ini
menyebabkan pertumbuhan endometrium pada uterus. Setelah 4 bulan terjadi
pertumbuhan plasenta sempurna, korpus luteum mengalami degenerasi. Plasenta
sekarang menghasilkan progesteron dan estrogen untuk mempertahankan agar tidak
terjadi peluruhan endometrium. Progesteron dan estrogen akan tetap dihasilkan
sampai waktunya kelahiran bayi.
Pada rahim (uterus), saat itu endometrium telah menebal,
siap menerima embrio apabila terjadi fertilisasi. Jika tidak terjadi
fertilisasi dan tidak ada implantasi embrio pada endometrium, endometrium
luruh, kemudian terjadi menstruasi. Luruhnya endometrium disebabkan oleh
semakin berkurangnya kadar progesteron. Berkurangnya kadar progesteron
disebabkan oleh hancurnya korpus luteum yang selama beberapa hari sebelumnya
memproduksi progesteron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar