Senin, Maret 15, 2021

Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Rencana Pengeluaran atau Budgeting (Pengelolaan Keuangan)

Dalam menyusun rencana pengeluaran, hal-hal  yang perlu diperhatikan, diantaranya sebagai  berikut:

Membedakan Kebutuhan dan Keinginan. Dari segi bahasa, “butuh” adalah kata sifat yang   menunjukkan bahwa sesuatu mau tidak mau  harus dipenuhi, karena kalau tidak dipenuhi   akan mengganggu aktivitas sehari-hari,   sehingga menjadi prioritas. Sementara “ingin”   menunjukkan bahwa sesuatu yang diinginkan belum tentu dibutuhkan. Dengan kata lain,  kebutuhan (need) adalah sesuatu yang sifatnya mendasar dan harus dipenuhi karena akan   berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, sedangkan keinginan (want) adalah kebutuhan   yang sudah dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pendidikan, selera, dan faktor lainnya dan tidak harus dipenuhi.

 

Kebutuhan sesungguhnya bersifat  relatif terbatas, sedangkan keinginan bersifat tidak terbatas. Dalam membuat perencanaan keuangan, seseorang harus cermat dalam memilah kebutuhan dan keinginan, sehingga tidak terjadi kesalahan pengalokasian anggaran, sehingga kebutuhan-kebutuhan mendasar dapat terpenuhi. Kebutuhan harus menjadi prioritas dibanding keinginan.

 

Melakukan penghematan. Cara yang terbaik dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran adalah dengan melakukan penghematan. Hemat yang dimaksud adalah mencari cara agar dapat mengeluarkan uang yang lebih sedikit untuk mencapai tujuan yang sama. Contohnya jika akan melakukan perjalanan Bandung ke Surabaya dengan pesawat, maka akan dicari maskapai penerbangan yang menawarkan tarif paling rendah dibandingkan maskapai penerbangan yang lain.



Menentukan prioritas pengeluaran. Dalam menentukan prioritas pengeluaran, seseorang dapat membagi pos-pos pengeluaran kedalam tiga kelompok:

  • Biaya Hidup
  • Cicilan Utang
  • Premi Asuransi

Biaya hidup adalah semua pos pengeluaran yang biasa dilakukan seseorang agar dapat   menjaga kelangsungan hidupnya. Contohnya membeli sembako, membayar telepon, listrik, air, biaya sekolah anak dan lain-lain. Adapun cicilan utang adalah semua pos pembayaran utang yang biasa dilakukan setiap bulan. Seperti pembayaran cicilan rumah, cicilan kendaraan, cicilan kartu kredit dan cicilan-cicilan lainnya.

 

Menurut Aidil Akbar (2013), secara umum utang  dapat dibagi menjadi utang produktif dan   utang konsumtif. Utang produktif adalah segala jenis utang yang mempunyai ciri nilai aset yang dibeli dengan cara berutang dan meningkat seiring dengan berjalannya waktu, sementara utang konsumtif adalah segala jenis utang yang mempunyai ciri nilai aset yang dibeli dengan cara berutang dan menurun seiring dengan berjalannya waktu. Premi asuransi adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran asuransi seperti   asuransi jiwa, kesehatan, dan asuransi kerugian (rumah dan kendaraan).

 

Khusus untuk pos pengeluaran asuransi, biasanya tidak semua orang memiliki pos ini, premi asuransi biasanya hanya bagi mereka yang sudah memiliki pendapatan tertentu dan memahami pentingnya asuransi sebagai upaya prefentif dalam menanggung risiko di kemudian hari. Apabila semua pengeluaran ternyata masuk ke dalam tiga kelompok tersebut, maka harus   disusun skala prioritas.

 

Prioritas pertama adalah cicilan utang, karena cicilan utang mempunyai akibat tersendiri berupa denda. Selain itu saldo utang yang tidak dibayar tepat waktu akan terkena bunga. Prioritas kedua adalah membayar pos-pos premi asuransi, karena jika terlambat membayar akan mengakibatkan proteksi yang dimiliki dari program asuransi hilang. Prioritas ketiga   adalah membayar biaya hidup, karena biaya hidup tidak akan menimbulkan bahaya jika   terlambat membayar, misal belanja bulanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar