Dalam menyusun rencana pengeluaran, hal-hal yang perlu diperhatikan, diantaranya sebagai berikut:
Membedakan Kebutuhan dan Keinginan. Dari segi bahasa, “butuh” adalah
kata sifat yang menunjukkan bahwa
sesuatu mau tidak mau harus dipenuhi,
karena kalau tidak dipenuhi akan
mengganggu aktivitas sehari-hari,
sehingga menjadi prioritas. Sementara “ingin” menunjukkan bahwa sesuatu yang diinginkan belum
tentu dibutuhkan. Dengan kata lain,
kebutuhan (need) adalah sesuatu yang sifatnya mendasar dan harus
dipenuhi karena akan berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup, sedangkan keinginan (want) adalah kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, pendidikan, selera, dan faktor lainnya dan tidak harus dipenuhi.
Kebutuhan sesungguhnya bersifat
relatif terbatas, sedangkan keinginan bersifat tidak terbatas. Dalam
membuat perencanaan keuangan, seseorang harus cermat dalam memilah kebutuhan
dan keinginan, sehingga tidak terjadi kesalahan pengalokasian anggaran,
sehingga kebutuhan-kebutuhan mendasar dapat terpenuhi. Kebutuhan harus menjadi prioritas
dibanding keinginan.
Melakukan penghematan. Cara yang terbaik dalam mengeluarkan uang untuk
setiap pos pengeluaran adalah dengan melakukan penghematan. Hemat yang dimaksud
adalah mencari cara agar dapat mengeluarkan uang yang lebih sedikit untuk
mencapai tujuan yang sama. Contohnya jika akan melakukan perjalanan Bandung ke
Surabaya dengan pesawat, maka akan dicari maskapai penerbangan yang menawarkan
tarif paling rendah dibandingkan maskapai penerbangan yang lain.
Menentukan prioritas pengeluaran. Dalam menentukan prioritas pengeluaran, seseorang
dapat membagi pos-pos pengeluaran kedalam tiga kelompok:
- Biaya Hidup
- Cicilan Utang
- Premi Asuransi
Biaya hidup adalah semua pos pengeluaran yang biasa dilakukan seseorang
agar dapat menjaga kelangsungan
hidupnya. Contohnya membeli sembako, membayar telepon, listrik, air, biaya
sekolah anak dan lain-lain. Adapun cicilan utang adalah semua pos pembayaran
utang yang biasa dilakukan setiap bulan. Seperti pembayaran cicilan rumah, cicilan
kendaraan, cicilan kartu kredit dan cicilan-cicilan lainnya.
Menurut Aidil Akbar (2013), secara umum utang dapat dibagi menjadi utang produktif dan utang konsumtif. Utang produktif adalah segala
jenis utang yang mempunyai ciri nilai aset yang dibeli dengan cara berutang dan
meningkat seiring dengan berjalannya waktu, sementara utang konsumtif adalah segala
jenis utang yang mempunyai ciri nilai aset yang dibeli dengan cara berutang dan
menurun seiring dengan berjalannya waktu. Premi asuransi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran asuransi
seperti asuransi jiwa, kesehatan, dan
asuransi kerugian (rumah dan kendaraan).
Khusus untuk pos pengeluaran asuransi, biasanya tidak semua orang memiliki
pos ini, premi asuransi biasanya hanya bagi mereka yang sudah memiliki pendapatan
tertentu dan memahami pentingnya asuransi sebagai upaya prefentif dalam
menanggung risiko di kemudian hari. Apabila semua pengeluaran ternyata masuk ke
dalam tiga kelompok tersebut, maka harus
disusun skala prioritas.
Prioritas pertama adalah cicilan utang, karena cicilan utang mempunyai
akibat tersendiri berupa denda. Selain itu saldo utang yang tidak dibayar tepat
waktu akan terkena bunga. Prioritas kedua adalah membayar pos-pos premi
asuransi, karena jika terlambat membayar akan mengakibatkan proteksi yang
dimiliki dari program asuransi hilang. Prioritas ketiga adalah membayar biaya hidup, karena biaya
hidup tidak akan menimbulkan bahaya jika
terlambat membayar, misal belanja bulanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar