Jumat, Februari 19, 2021

Sifat-sifat Gelombang Cahaya (Pemantulan, Pembiasan, dan Dispersi) Pengertian dan Contohnya

Sifat-sifat cahaya

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik, karena bisa merambat tanpa memerlukan medium perantara. Selain itu, Cahaya merupakan gelombang tranversal yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Berikut adalah sifat-sifat gelombang cahaya:

 

Pemantulan

Pemantulan cahaya adalah pembalikan arah cahaya karena mengenai sebuah permukaan. Pemantulan cahaya ini dapat terjadi pada permukaan yang mengkilap, salah saru contohnya adalah cermin. Snellius dalam hukum pemantulannya menyatakan, “Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada suatu bidang datar. Dan besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul”.


 

Pemantulan terbagi menjadi 2, yaitu:

  • Pemantulan teratur, berkas sinar-sinar sejajar dipantulkan sejajar juga banyak sinar pantul yang mengenai mata pengamat sehingga benda tampak bersinar terang terjadi pada benda-benda yang permukaannya halus dan rata seperti kaca, alumunium, besi dan lain-lain.
  • Pemantulan baur (difus), berkas sinar-sinar sejajar dipantulkan ke segala arah hanya sedikit sinar pantul yang mengenai mata pengamat sehingga benda tampak suram, terjadi pada benda yang mempunyai permukaan kasar atau tudak rata. Contohnya kaca yang kotor dan tidak rata, air yang bergelombang dan lain-lain.

 

Pembiasan

Pembiasan cahaya merupakan peristiwa perubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari satu medium ke medium lain yang kerapatan optiknya berbeda. Pembiasan cahaya terjadi karena:

  • Ketika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat, maka sinar datang akan dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya adalah cahaya yang masuk kedalam air.
  • Ketika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat, maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Contohnya ketika sinar datang dari medium air ke luar menuju udara.

 

Dispersi

Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Contoh peristiwa dispersi adalah warna pelangi, dan sinar yang melewati (masuk dan keluar) prisma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar