Kamis, Januari 28, 2021

Teori Model Atom Rutherford Thomson dan Bohr



Thomson

Thomson (1856 – 1940) berhasil membuktikan bahwa teori atom Dalton salah. Thomson melalui uji cobanya, telah menemukan ada bagian dari zat yang lebih kecil dari atom, yaitu elektron. Pada tahun 1904, Ia menggambarkan model atom sebagai sebuah bola bermuatan positif dengan elektron tersebar merata ke seluruh isi atom. Model atom Thomson ini dikenal dengan istilah model atom roti kismis. Thomson menarik kesimpulan bahwa suatu model atom harus memnuhi dua hal, yaitu:

  • Sebuah atom harus netral, yaitu jumlah muatan positif (proton) harus sama dengan jumlah muatan negatif (elektron).
  • Sebagian besar massa atom terdapat pada muatan positifnya.

 

Rutherford

Rutherford (1871 – 1937) telah malakukan percobaan dengan menembakkan partikel alfa pada lempeng emas yang sangat tipis dengan ukuran 0,01 mm atau sekitar setebal 2000 atom. Dari uji coba tersebut, ternyata partikel alfa tidak seluruhnya menembus secara lurus, artinya beberapa diantaranya terhambur atau dibelokkan membentuk sudut antara 90 derajat sampai 120 derajat. Apabila model atom Thomson benar, partikel alfa tersebut seharusnya melintas lurus (tidak dibelokkan). Karena massa dan energi partikel alfa jauh lebih besar dari pada elektron dan proton dalam atom. Sehingga lintsannya tidak terganggu oleh proton dan elektron dalam atom.

 

Berdasarkan percobaan tersebut, Rutherford mengemukakan suatu model atom berikut:

  • Sebuah atom terdiri atas inti bermuatan positif yang terletak ditengah atau dipusat.
  • Inti atom dikelilingi elektron yang dipengaruhi oleh gaya tarik-menarik yang disebut gaya coulomb yang diimbangi dengan gaya sentripetal. Jadi, elektron berputar pada lintasan tertentu seperti perputaran planet-planet yang mengelilingi matahari.
  • Atom bersifat netral, dimana jumlah proton sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti.

 

Kelemahan teori model atom Rutherford:

  • Elektron yang berputar mengelilingi inti dianggap sebagai getaran listrik yang memancarkan gelombang elektromagnetik (energi). Jika energi berkurang, maka lintasan makin kecil, tetapi elektron tersebut tidak menempel pada inti. Hal ini menunjukan bahwa model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan kestabilan atom.
  • Jika lintasan makin kecil, periode putaran elektron juga makin kecil. Frekuensi gelombang bermacam-macam, sehingga spektrum yang dipancarkan seharusnya berupa spektrum diskontinu. Pada kenyataannya, pada atom hidrogen bertentangan dengan pengamatan spektrum tentang atom hidrogen.

 

Bohr

Teori model atom Bohr dilandasi oleh teori atom Rutherford dengan Max Planck. Dalam teorinya, Bohr menyatakan bahwa elektron yang mengelilingi inti atom berada pada lintasan orbit tertentu yang disebut orbit stabil atau orbit kuantum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar