Thomson
Thomson (1856 – 1940) berhasil membuktikan bahwa teori
atom Dalton salah. Thomson melalui uji cobanya, telah menemukan ada bagian dari
zat yang lebih kecil dari atom, yaitu elektron. Pada tahun 1904, Ia
menggambarkan model atom sebagai sebuah bola bermuatan positif dengan elektron
tersebar merata ke seluruh isi atom. Model atom Thomson ini dikenal dengan
istilah model atom roti kismis. Thomson menarik kesimpulan bahwa suatu model
atom harus memnuhi dua hal, yaitu:
- Sebuah atom harus netral, yaitu jumlah muatan positif (proton) harus sama dengan jumlah muatan negatif (elektron).
- Sebagian besar massa atom terdapat pada muatan positifnya.
Rutherford
Rutherford (1871 – 1937) telah malakukan percobaan dengan
menembakkan partikel alfa pada lempeng emas yang sangat tipis dengan ukuran
0,01 mm atau sekitar setebal 2000 atom. Dari uji coba tersebut, ternyata
partikel alfa tidak seluruhnya menembus secara lurus, artinya beberapa
diantaranya terhambur atau dibelokkan membentuk sudut antara 90 derajat sampai
120 derajat. Apabila model atom Thomson benar, partikel alfa tersebut
seharusnya melintas lurus (tidak dibelokkan). Karena massa dan energi partikel
alfa jauh lebih besar dari pada elektron dan proton dalam atom. Sehingga
lintsannya tidak terganggu oleh proton dan elektron dalam atom.
Berdasarkan percobaan tersebut, Rutherford mengemukakan
suatu model atom berikut:
- Sebuah atom terdiri atas inti bermuatan positif yang terletak ditengah atau dipusat.
- Inti atom dikelilingi elektron yang dipengaruhi oleh gaya tarik-menarik yang disebut gaya coulomb yang diimbangi dengan gaya sentripetal. Jadi, elektron berputar pada lintasan tertentu seperti perputaran planet-planet yang mengelilingi matahari.
- Atom bersifat netral, dimana jumlah proton sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti.
Kelemahan teori model atom Rutherford:
- Elektron yang berputar mengelilingi inti dianggap sebagai getaran listrik yang memancarkan gelombang elektromagnetik (energi). Jika energi berkurang, maka lintasan makin kecil, tetapi elektron tersebut tidak menempel pada inti. Hal ini menunjukan bahwa model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan kestabilan atom.
- Jika lintasan makin kecil, periode putaran elektron juga makin kecil. Frekuensi gelombang bermacam-macam, sehingga spektrum yang dipancarkan seharusnya berupa spektrum diskontinu. Pada kenyataannya, pada atom hidrogen bertentangan dengan pengamatan spektrum tentang atom hidrogen.
Bohr
Teori model atom Bohr dilandasi oleh teori atom
Rutherford dengan Max Planck. Dalam teorinya, Bohr menyatakan bahwa elektron
yang mengelilingi inti atom berada pada lintasan orbit tertentu yang disebut
orbit stabil atau orbit kuantum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar