Kegunaan benzena, sifat benzena, turunan benzena, senyawa benzena, kehidupan sehari-hari, benzena adalah, bahan kimia, struktur benzena, bahaya benzena.
Sifat yang dimiliki senyawa turunan benzena sangat beragam bergantung pada jenis substituennya. Sifat-sifat khas ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Senyawa benzena dan turunannya banyak digunakan di bidang kesehatan, industri, pertanian, dan sebagai bahan peledak. Beberapa pabrik di Indonesia telah memproduksi bahan kimia turunan benzena seperti alkil benzena sulfonat yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan detergen. Berikut ini beberapa senyawa benzena dan turunannya.
Benzena
Benzena merupakan zat kimia yang tidak berwarna, mudah
terbakar, dan berwujud cair. Benzena digunakan sebagai bahan baku untuk
pembuatan plastik dan bahan kimia lainnya, seperti detergen dan bahan bakar
kendaraan. Namun, benzena juga diketahui dapat menyebabkan kanker sel darah
putih (leukimia) bagi manusia. Meminum, mengisap atau memakan makanan yang
mengandung benzena dalam jumlah cukup tinggi dapat menyebabkan berbagai
masalah, mulai dari muntah-muntah, iritasi lambung, kepala pusing, hingga
kematian.
Benzena kali pertama ditemukan oleh Michael Faraday pada
1825. Faraday berhasil mengisolasi benzena dari gas dan memberinya nama
hidrogen bikarburet (bicarburet of hydrogen). Pada 1833, ilmuwan Jerman,
Eilhard Mitscherlich berhasil membuat benzena melalui distilasi asam benzoat
dan kapur.
Mitscherlich memberi nama senyawa tersebut dengan sebutan
benzin. Pada 1845, ilmuwan Inggris, Charles Mansfield yang bekerja sama dengan
August Wilhelm von Hofmann, mengisolasi benzena dari tar batubara. Empat tahun
kemudian, Mansfield memulai produksi benzena dari tar batubara dalam skala
industri. Berdasarkan hasil penelitian, benzena memiliki rumus kimia C6H6.
Rumus kimia ini memberikan misteri mengenai struktur yang tepat untuk benzena
selama beberapa waktu setelah benzena ditemukan. Hal tersebut dikarenakan rumus
kimia C6H6 tidak sesuai dengan kesepakatan ilmuwan bahwa
atom C dapat mengikat 4 atom dan atom H mengikat 1 atom. Masalah ini akhirnya
sedikit terpecahkan setelah menunggu selama 40 tahun. Ilmuwan Jerman, Friedrich
August Kekule mengusulkan agar struktur
benzena berupa cincin heksagonal. Menurut Kekule, benzena mengandung tiga
ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap yang posisinya berselang-seling.
Aspirin
Aspirin atau asam asetilsalisilat memiliki sifat
analgesik, antipiretik, antiradang, dan antikoagulan. Karena sifat-sifat itulah
aspirin biasanya digunakan sebagai obat sakit gigi dan obat pusing. Senyawa ini
memiliki titik didih 140 °C dan titik leleh 136 °C. Mengonsumsi aspirin secara
berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan. Di antaranya gangguan
pencernaan pada lambung, seperti sakit maag dan pendarahan lambung.
Aspirin bekerja di dalam tubuh dengan menghambat
terbentuknya prostaglandins yang dihasilkan enzim prostagandin synthase.
Pembentukan prostaglandins menimbulkan efek demam dan pembengkakan, serta
meningkatkan sensitivitas reseptor rasa sakit. Dengan terhambatnya pembentukan
prostaglandins, aspirin dapat mengurangi demam dan pembengkakan, juga dapat
digunakan sebagai penahan rasa sakit sehingga
aspirin banyak digunakan untuk obat sakit gigi dan obat sakit kepala.
Anilina
Anilina memiliki rumus kimia C6H5NH2
dan biasa dikenal dengan nama fenilamina atau aminobenzena. Senyawa turunan
benzena ini mengandung gugus amina. Anilina memiliki wujud cair pada suhu kamar
dan tidak berwarna (colorless). Titik didihnya 184 °C, sedangkan titik lelehnya
-6 °C. Senyawa anilina mudah menguap dan menimbulkan bau tak sedap, seperti
ikan yang membusuk. Dilihat dari sifat kimianya, anilina tergolong basa lemah.
Anilina banyak digunakan sebagai zat warna. Bukan hanya
itu, anilina juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai obat, seperti
antipirina dan antifebrin. Di balik kegunaannya, penggunaan anilina secara
berlebihan dapat mengakibatkan mual, muntah-muntah, pusing, dan sakit kepala.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penggunaan anilina dapat menyebabkan
insomnia.
Klorobenzena
Klorobenzena adalah senyawa turunan benzena dengan rumus kimia C6H5Cl.
Senyawa ini memiliki warna bening (colorless) dan mudah terbakar. Klorobenzena
dapat diperoleh dengan cara mereaksikan fenol dan fosfor pentaklorida.
Klorobenzena tidak larut di dalam air serta memiliki titik leleh -45 °C dan
titik didih 131 °C.
Klorobenzena banyak digunakan dalam pembuatan pestisida,
seperti DDT yang penggunaannya telah dilarang di seluruh dunia. Senyawa ini
juga digunakan dalam pembuatan fenol. Klorobenzena juga digunakan sebagai
pelarut dalam kimia organik, di antaranya pelarut untuk cat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar