Caesar Chiper merupakan salah satu algoritma kriptografi klasik
yang dikenal dengan beberapa
nama seperti: shift cipher, Caesar’s code
atau Caesar shift. Caesar
Chiper merupakan teknik enkripsi yang paling sederhana dan banyak digunakan.
Chiper ini berjenis chiper substitusi, dimana setiap huruf pada plaintextnya
digantikan dengan huruf lain yang tetap pada posisi alfabet. Misalnya diketahui
bahwa pergeseran = 3, maka huruf A akan digantikan oleh huruf D, huruf B
menjadi huruf E, dan seterusnya.
Transformasi Caesar Chiper
dapat direpsentasikan dengan menyelaraskan plaintext dengan chipertext ke kiri
atau kanan sebanyak jumlah pergeseran yang diinginkan. Sebagai contoh dengan
jumlah pergeseran sebanyak 3.
Plaintext: ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Ciphertext: DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC
Untuk membaca pesan yang dienkripsi penerima dapat menyelaraskan huruf
chipertext yang diterima dengan plaintext yang tepat berada di atasnya. Sebagai
contoh dekripsinya sebagai berikut.
Ciphertext :WKH TXLFN EURZQ IRA MXPSV RYHU WKH ODCB GRJ
Plaintext :THE QUICK BROWN FOX JUMPS OVER THE LAZY DOG
MD5 (Message-Digest algortihm 5)
Dalam kriptografi, MD5 adalah fungsi
hash kriptografi yang digunakan secara luas dengan hash value 128-bit. Pada
standart Internet (RFC 1321), MD5 telah dimanfaatkan secara bermacam-macam pada
aplikasi keamanan, dan MD5 juga umum digunakan untuk melakukan pengujian
integritas sebuah berkas.
Hash-hash MD5 sepanjang 128-bit (16-byte), yang dikenal juga sebagai ringkasan pesan, secara tipikal ditampilkan dalam bilangan heksadesimal 32-digit. Berikut ini merupakan contoh pesan ASCII sepanjang 43-byte sebagai masukan dan hash MD5 terkait:
MD5(“The quick brown fox jumps over the lazy dog”) = 9e107d9d372bb6826bd81d3542a419d6
Bahkan perubahan yang kecil
pada pesan akan (dengan probabilitas lebih) menghasilkan hash yang benar-benar
berbeda, misalnya pada kata “dog”, huruf “d” diganti menjadi “c”:
MD5(“The quick brown fox jumps
over the lazy cog”) = 1055d3e698d289f2af8663725127bd4b
Hash dari panjang-nol ialah:
MD5("")=
d41d8cd98f00b204e9800998ecf8427e
MD5 proses pesan
variabel-panjang menjadi output sepanjang 128 bit. Pesan masukan dipecah
menjadi potongan 512-bit blok (enam belas 32-bit little endian integer) pesan
sehingga panjangnya dibagi oleh 512. Padding bekerja sebagai berikut: bit
tunggal pertama, 1, ditambahkan ke akhir pesan. Hal ini diikuti oleh nol
sebanyak yang diperlukan untuk membawa panjang pesan hingga 64 bit kurang dari
kelipatan 512. Bit sisanya diisi dengan integer 64-bit yang mewakili panjang
pesan asli dalam bit.
Algoritma MD5 utama
beroperasi pada kondisi 128-bit, dibagi menjadi empat kata 32-bit, dinotasikan
A, B, C dan D. Ini diinisialisasi ke konstanta tetap tertentu. Algoritma utama
kemudian beroperasi pada masing-masing blok pesan 512-bit pada gilirannya,
setiap blok memodifikasi bagiannya. Pengolahan blok pesan terdiri dari empat
tahap yang sama, setiap putaran terdiri dari 16 operasi serupa berdasar pada
fungsi F non-linear, penambahan modular, dan rotasi kiri.
Perbandingan
Dilihat dari algoritma ataupun
cara kerjanya dapat dikatakan bahwa kriptografi modern dan klasik sangat
berbeda jauh, dalam kriptografi klasik prosesnya sangat sederhana dan bisa
dioecahkan dengan mudah dengan hitung-hitungan manual, sedangkan pada
kriptografi modern , hasil dari enkripsinya sangat rumit, dan susah di hitung
secara manual, dan harus menggunakan sebuah alat untuk melakukan dekripsinya.
Meskipun dihitung secara manualpun bukan hal yang tidak mungkin.
Dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa kriptografi modern (md5)
jauh lebih aman daripada kriptografi klasik (caesar cipher). Kriptografi klasik
dan kriptografi modern khususnya caesar dan md5 sangatlah berbeda baik dalam
segi proses atau algoritmanya, hasilnya maupun tingkat kerumitannya. Oleh sebab
itu, pada zaman sekarang ini dimana data bisa jadi sesuatu yang sangat
berharga, maka jika ingin mengamankan data tidak boleh menggunakan kriptografi klasik. Biarkan yang
klasik menjadi pembelajaran. Karena kriptografi klasik sudah tidak ampuh dalam
mengamankan data di era digital saat ini.
Referensi: Mohammad Irfan Dwi Ramdhani, (2016) Jurnal Perbandingan Kriptografi Klasik (Caesar Cipher) dan Kriptografi Modern (MD5), https://www.Researchgate.net/publication/303382769
Tidak ada komentar:
Posting Komentar