Senyawa aldehid, keton, asam karboksilat dan ester memilik persamaan,
yaitu sama-sama memiliki gugus karbonil. Untuk pengertian, manfaat dan dampak
penggunaannya, simak penjelasan singkat berikut.
Aldehid
Senyawa alldehid adalah senyawa yang memiliki gugus karbonil
yang terletak di ujung karbon. Penggunaan aldehid dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya adalah Formalin. Formalin atau yang biasa kita kenal dengan
pengawet mayat yang juga sempat heboh karena penyimpangan kegunaannya untuk
mengawetkan beberapa bahan makanan. Formalin adalah nama umum untuk larutan 33%
formaldehid, yaitu senyawa aldehid yang dikenal juga dengan nama
metanal. Senyawa ini umum digunakan untuk mengawetkan organisme yang sudah
mati. Selain untuk pengawetan specimen organik, formaldehidjuga digunakan
sebagai disinfektan, antiseptic (pembunuh kuman, jamur dan virus), pembuatan
polimer seperti bakelit.
Dampak penggunaan formalin sebagai pengawet bahan makanan,
sangat tidak dianjurkan. Walaupun konsentrasinya sedikit, tetapi jika
dikonsumsi dalam jumlah dan waktu tertentu, akan mengakibatkan kerusakan
jaringan tubuh.
Keton
Gugus fungsi yang dimiliki keton dan aldehid dinamakan gugus
karbonil, yaitu gugus fungsi yang terdiri atas atom oksigen yang berikatan rangkap
dengan atom karbon. Jika gugus karbonil tersebut diapit oleh dua atau lebih
atom karbon, senyawa karbon tersebut dinamakan keton. Jika gugus karbonil
terletak di ujung rantai karbon, senyawa karbon seperti ini disebut aldehid. Itulah
yang membedakan aldehid dengan keton. Selain itu, cara untuk membedakan aldehid
dan keton juga dapat dilakukan dengan cara oksidasi. Dimana aldehid mudah dioksidasi
menghasilkan asam karboksilat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi.
Senyawa keton yang banyak digunakan adalah aseton. Senyawa
ini berwujud cair pada suhu kamar dengan bau yang harum. Aseton biasanya digunakan
sebagai pelarut untuk varnish, pembersih cat kuku dan cat kayu. Dalam industri,
aseton dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kloroform.
Penyalahgunaan aseton salah satunya adalah dengan cara
dihisap. Hal ini tentu berbahaya karena akan menimbulkan ketagihan. Selain itu,
jika terhisap akan merusak jaringan dari saluran pernafasan hingga ke
paru-paru.
Asam Karboksilat
Alkohol primer yang dioksidasi, akan membentuk aldehid, dan
jika dioksidasi lebih lanjut menjadi asam karboksilat. Asam karboksilat
mengandung gugus karbonil dan gugus hidroksil. Walaupun gugus karboksilat
merupakan gabungan gugus karbonil dan gugus hidroksil, tetapi sifat-sifat gugus
tersebut tidak muncul dalam asam karboksilat karena menjadi satu kesatuan
dengan ciri tersendiri. Ester adalah turunan dari asam karboksilat dengan
mengganti gugus hidroksil oleh gugus alkoksi dari alkohol.
Senyawa utama asam karboksilat yang dibuat secara
besar-besaran adalah asam metanoat, asam etanoat, dan asam propanoat. Asam
metanoat berwujud cair dan berbau tajam. Asam ini dapat mengakibatkan kulit
melepuh, kayu menjadi lapuk, dan besi mudah berkarat. Asam metanoat digunakan
untuk peracikan obat (aspirin), menggumpalkan getah karet (lateks), dan
membasmi hama. Asam metanoat atau asam asetat berbau menyengat. Dengan bertambahnya
panjang rantai, bau asam karboksilat menjadi lebih tidak disukai. Contohnya,
asam butirat ditemukan dalam keringat manusia yang berbau tidak sedap. Asam
asetat (cuka) berwujud cair dan berbau menyengat. Wujud asam asetat murni
menyerupai es, disebut sebagai asam asetat glasial.
Asam asetat yang juga dikenal sebagai cuka, digunakan
sebagai pemberi rasa asam pada makanan, untuk selulosa, bumbu dapur, penahan
warna agar tidak mudah luntur, pembuatan cat, dan pelarut. Asam benzoat (asam karboksilat
aromatik) digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan, seperti kecap, saos
tomat, dan minuman dari buah-buahan.
Konsumsi asam asetat dalam jumlah yang berlebih, akan
meningkatkan konsentrasi asam lambung, sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi
oleh penderita sakit lambung.
Ester
Ester adalah turunan dari asam karboksilat dengan mengganti
gugus hidroksil oleh gugus alkoksi dari alkohol.
Pada bidang industri, senyawa ester seperti etil etanoat dan
butyl butanoat digunakan sebagai pelarut untuk resin dan pernis. Ester banyak
digunakan sebagai esens buatan (pemberi aroma) pada makanan yang berbau buah buahan
misalnya, etil asetat (rasa pisang), amil asetat (rasa nanas), oktil asetat
(rasa jeruk orange), dan etil butirat (rasa stroberi). Selain itu senyawa ester
juga digunakan sebagai pemberi aroma pada minyak wangi, contohnya isoamil
etanoat yang memberikan aroma pisang.
#manfaat aldehid
#kegunaan aldehid
#contoh aldehid dalam kehidupan sehari-hari
#manfaat aldehid
#kegunaan aldehid
#contoh aldehid dalam kehidupan sehari-hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar