Rabu, Januari 15, 2020

3 Macam Gaya atau Jenis Kepemimpinan


Seorang pemimpin harus memiliki gaya dan cara memimpin yang tepat untuk timnya entah dalam lingkup sekolah, masyarakat, militer, perusahaan atau yang lainnya. Pengambilan sikap dan langkah yang salah dari seorang pemimpin akan membawa timnya kedalam kehancuran dan ketidakharmonisan. Bisa kita lihat kasusnya di kehidupan kita sehari-hari dan juga lingkungan disekitar kita. Seperti misalnya ketua kelas yang setengah hati menjalankan tugasnya, Bos perusahaan yang tidak peduli dengan karyawannya, pemimpin daerah (pejabat) yang korupsi atau tidak becus dalam pekerjaannya seperti hanya membual dan memberikan janji-janji manis tanpa realisasi dari janji yang diucapkannya. Untuk itu para pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang tepat dalam situasi dan kondisi yang dihadapinya, agar bisa membawa tim mencapai tujuan yang sudah direncanakan.

Pada awal pemunculan teori kepemimpinan telah diidentifikasikan berbagai kondisi para pemimpin hebat Penampilan fisik, inteligensia, dan kemampuan berbicara di kalangan publik merupakan ciri khas yang harus dimiliki oleh para pemimpin. Pada waktu itu banyak diyakini bahwa orang bertubuh tinggi lebih baik kemampuan memimpinnya dibandingkan dengan orang yang bertubuh pendek. Namun belakangan ini telah terjadi pergeseran, cara pandang tidak lagi pada penampilan fisik, melainkan pada gaya kepemimpinan. Griffin dan Ebert mengemukakan 3 (tiga) gaya kepemimpinan, yaitu:

Gaya Otokratik (autocraticstyle)

Pemimpin dengan gaya otokratik pada umumnya memberikan perintah-perintah dan meminta bawahan untuk mematuhinya. Para komandan militer di medan perang umumnya menerapkan gaya ini. Pemimpin yang menerapkan gaya ini tidak memberikan cukup waktu kepada para bawahan untuk bertanya dan hal ini lebih sesuai pada situasi yang memerlukan kecepatan dalam pengambilan keputusan. Gaya ini juga cocok untuk diterapkan pada situasi di mana pimpinan harus cepat mengambil keputusan sehubungan adanya desakan para pesaing. Gaya otokratik ini tidak selalu jelek seperti persepsi orang selama ini. Untuk menghadapi anggota tim yang malas, tidak disiplin, susah diatur, dan selalu menjadi trouble maker, gaya kepemimpinan otokratik sangat tepat untuk digunakan oleh seorang ketua tim.

Gaya Demokratik (democratic style)

Pemimpin dengan gaya demokratik pada umumnya meminta masukan kepada para bawahan/stafnya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan, namun pada akhirnya menggunakan kewenangannya dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, seorang manajer teknik di bagian produksi melontarkan gagasannya terlebih dahulu kepada kelompok yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan tanggapan dan atau masukan sebelum mengambil keputusan

Gaya Bebas Terkendali (free-reinstyle).

Pemimpin dengan gaya bebas terkendali pada umumnya memposisikan dirinya sebagai konsultan bagi para bawahannya dan cenderung memberikan kewenangan kepada para bawahan untuk mengambil keputusan. Dengan gaya ini seorang pemimpin lebih menekankan kepada unsur keyakinan bahwa kelompok pekerja telah dapat dipercaya karena seringnya menyampaikan pendapat dan gagasannya, telah mengetahui apa yang harus dikerjakan dan mengetahui bagaimanamengerjakannya sehingga pemimpin hanya tut wuri handayani (broad based management).

Ketiga gaya kepemimpinan tersebut dapat digunakan oleh seorang ketua tim sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Sekarang apakah kamu sudah menemukan gaya kepeimpinan yang tepat untuk tim atau organisasi yang kamu pimpin?

#jenis gaya kepemimpinan
#gaya kepemimpinan dalam perusahaan
#contoh gaya kepemimpinan
#gaya kepemimpinan yang baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar