Salah satu langkah awal memulai bisnis atau usaha adalah dengan mengenal diri sendiri. Ketika seseorang mengenal diri sendiri dengan baik, Ia bisa mengetahui kelemahan, keunggulan dan potensi apa saja yang bisa ia dapatkan. Dengan begitu ia bisa memilah pilihan-pilihan yang ia hadapi, apakah orang tersebut akan memilih karirnya sebagai seorang karyawan perusahaan, guru, ahli kesehatan, pedagang, anggota militer, seorang atlet atau profesi lainnya.
Dalam memulai suatu bisnis, kita harus bisa memposisikan diri sebagai apa dulu?. Ketika sudah memahaminya, barulah melangkah ke tahap berikutnya seperti memilih jenis usaha yang akan dilakukan atau menganalisa kebutuhan dan permintaan, atau menabung untuk keperluan dimasa mendatang. Untuk memahami posisi kita sebagai apa, perhatikan ilustrasi dibawah ini.
Gambar diatas hanya sekedar ilustrasi tentang bagaimana posisi kita berada. Perlu diketahui bahwa, setiap orang pada dasarnya mempunyai peluang untuk memposisikan diri seperti pada gambar diatas. Dan siapa saja bisa menjadi bagian dari gambar ilustrasi diatas, meskipun terlihat tidak mungkin. Penting sekali bagi kita (pemula) untuk menentukan dimana posisi yang akan dimulai untuk berbisnis. Dari gambaran diatas, sudahkah kalian tahu, diposisi manakah kalian berada? apakah sebagai pebisnis mandiri (self), pekerja (Employer), pebisnis (Bisnisman) atau pemodal (investor). Hal ini dimaksudkan agar kita tahu ke depannya untuk menempatkan diri sebagai apa, lalu bisa memutuskan untuk mengatur dan mengambil langkah-langkah yang harus diambil selanjutnya. Untuk bisa lebih memahami 4 karakter diatas, mari kita kenali satu persatu posisi diatas.
1. Pebisnis mandiri (self)
Bagi anda yang tertarik dengan tipe ini maka anda ketika menjalankan bisnis akan membutuhkan waktu yang tak terbatas (full time). Waktu anda akan terserap habis untuk memikirkan, merencanakan dan menjalankan bisnis. Anda juga akan berfungsi sebagai sales atau marketer bagi usaha anda. Dari sisi manajemen anda akan mempunyai kekuasaan sendiri untuk menentukan bisnis anda, anda yang merencanakan dan anda pula yang menjalankan. Kebebasan yang anda miliki akan memberikan keuntungan tersendiri. Salah satunya adalah masalah keamanan bisnis anda. Anda akan dengan merencanakan keuangan anda dengan memperhatikan faktor keamanan.
Singkatnya anda berperan sebagai Solo player yang juga harus merencanakan modal anda dalam menjalankan usaha. Salah satu yang anda pertaruhkan dalam usaha anda kali ini adalah diri anda sendiri. Kepercayaan costumer terhadap anda menjadi modal penentu kesuksesan bisnis anda. Kepuasan pelanggan menjadi faktor utama yang harus anda perhatikan. Pada posisi ini anda harus memahami apa yang disebut dengan Costumer Relationship Management (CRM). CRM adalah sebuah cara untuk lebih detail dalam mengenali Costumer kita.
Posisi ini memerlukan tindakan lebih atau kerja keras yang tinggi. Semua proses dari tahap perencanaan, persiapan dan pengadaan, pelaksanaan proses produksi, promosi atau pemasaran hingga pengembangan usaha, Pebisnis mandiri (self) akan dilibatkan didalamnya.
2. Pekerja (Employer)
Posisi ini pasti anda sudah mengetahuinya. Untuk itu posisi ini sengaja tidak akan saya bahas lebih jauh. Hanya sekedar menyimpulkan dari posisi ini. Singkatnya anda bekerja terhadap orang lain, menjalankan bisnis orang lain, mendapat bayaran dari pekerjaan anda yang besarnya ditentukan oleh bos, menjadi pelaksana dari sebuah sistem dan kebijakan bisnis. Namun anda tidak perlu repot memikirkan masalah manajemen, modal dan keamanan.
Kenyamanan yang diharapkan berupa jaminan untuk penghasilan tiap kurun waktu tertentu (gaji), tunjangan kesehatan, makanan, transportasi dan fasilitas penunjang lainnya. Selain itu, seorang karyawan akan merasa mendapat bayaran lebih ketika pekerjaannya diapresiasi dan mendapat intensif dari apa yang telah diperbuatnya, misal bonus atau kenaikan jabatan.
3. Pebisnis (Bisnisman)
Posisi ini mempunyai kebebasan, marketing, part time, team player, kesabaran. Posisi ini menempatkan anda bukan lagi sebagai solo player. Anda bisa menjadi seorang bos atau bagian dari tim (tergantung besarnya kontribusi anda). Anda akan bekerja secara team player dimana anda membuat aturan perusahaan, manajemen, strategi bisnis dan marketing hingga kebijakan yang terkait dengan masalah keuangan/modal. Namun bukan berarti semuanya dalam satu atap manajemen, anda bisa jadi secara struktur bekerja sendiri, namun untuk menopang bisnis anda, ada orang lain yang turut serta terlibat dalam bisnis anda dan dia memperoleh keuntungan.
Dari sisi kebebasan, posisi ini masih memungkinkan anda untuk menentukan kebebasan anda dalam menjalankan bisnis anda. Hanya saja ditentukan bersama-sama dalam tim. Posisi ini sangat memerlukan kesabaran. Sebab dalam posisi ini masalah justru muncul bukan hanya dari luar, tetapi juga dari dalam (tim), yaitu seperti dalam menentukan berbagai kontrak kerjasama, memilih partner kerja dan merekrut karyawan, pengambilan keputusan dan lain-lain.
4. Pemodal (Investor)
Posisi ini menempatkan anda sebagai penyedia. Penyedia dalam hal ini maksudnya bukan cuma uang semata, tetapi juga berupa modal atau materi lain seperti alat produksi, kendaraan, bangunan, perangkat elektronik penunjang pekerjaan dan yang lainnya. Investor tidak harus memiliki dan menjamin semua hal-hal tersebut, tapi setidaknya salah satu diantaranya. Anda harus menyediakan modal untuk keberlangsungan sebuah bisnis. Anda bisa bertindak sebagai solo player jika semua modal ditanggung oleh anda atau sebagai bagian dari investor jika modal yang dikeluarkan secara bersama-sama dengan investor lainnya.
Tugas utama seorang investor sebelum berinvest adalah melakukan analisis yang lengkap mengenai prospek bisnis yang akan didanai. Kejelian dalam menganalisis merupakan hal yang mutlak dilakukan untuk menjamin tingkat keamanan berinvest. Hal ini memungkinkan terjadi sebab ide untuk berbisnis bisa jadi datangnya bukan dari anda sebagai investor. Tetapi dari orang lain sebagai pemberi ide atau gagasan bisnis yang nantinya akan bertindak sebagi tim menejemen yang akan menjalankan usaha. Anda akan memperoleh kebebasan dalam menentukan kebijakan bisnis anda selama anda meyakini bisnis anda prospektif dan resikonya telah anda perhitungkan, sementara untuk manajemen anda bisa menyerahkannya kepada orang lain yang anda bayar untuk menjalankan bisnis anda.
Kontrol emosi merupakan salah satu hal yang sering luput dari perhatian. Banyak investor yang maunya hanya menerima laporan tentang keuntungan usaha tanpa mengetahui bagaimana bisnis dijalankan tanpa ada fungsi supervisi/pengawasan. Untuk itu diperlukan kontrol emosi yang baik serta fungsi pengawasan yang rapih terhadap jalannya manajemen bisnis.
Note:
Dari uraian diatas mudah-mudahan anda sekarang sudah mengetahui dari posisi apa bisnis anda akan dimulai?. Bagi yang jeli mungkin bisa saja dia bisa ‘bermain peran’, suatu saat dia bertindak sebagai pebisnis mandiri (self) ketika modal mencukupi dan menejemen bisa tertangani dengan sendiri. Atau ketika posisi keuangan anda ‘seret’ dan membutuhkan modal, anda bisa saja menjadi seorang pekerja (Employer) dengan asumsi bahwa hal tersebut merupakan bagian dari usaha untuk mendirikan usaha anda. Suatu saat pula anda bisa bertindak sebagai pebisnis (Bisnisman) dimana anda mempunyai modal (berupa uang atau ide) dan bekerjasama dengan orang lain untuk berbagi keuntungan. Pilihan terakhir tentunya jika anda sebagai pemodal (Investor) yang akan mengeluarkan modal untuk menjalankan bisnis untuk menopang bisnis anda yang lain.
Demikian langkah awal memulai bisnis dengan cara mengenal diri sendiri. Semoga bisa bermanfaat. Terimakasih.
Reference: “Kiat Memulai Bisnis Bagi Pemula”, Agus Nugroho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar