Kamis, Agustus 30, 2018

Pengertian dan Contoh Interferensi Cahaya


interferensi cahaya_ CD (Compact Disk)
Interferensi adalah paduan atau gabungan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Interferensi termasuk salah satu dari sifat-sifat cahaya, dan mungkin banyak diaplikasikan dalam berbagai hal yang salah satunya untuk atraksi sulap atau ilusi optik. Dalam pembahasan kali ini, interferensi yang dimaksud adalah kaitannya dengan gelombang cahaya, jadi jangan disamakan dengan “interfensi” yang kaitannya dengan mendesak, menyudutkan atau menekan seseorang.
Interferensi cahaya terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
  1. Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama.
  2. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang mirip atau hampir sama.
Interferensi maksimum terjadi apabila dua gelombang bertemu, dan saling menguatkan, maka akan terjadi interferensi maksimum dan terbentuk pola garis terang. Pada celah ganda, interferensi ini akan terjadi apabila kedua gelombang memiliki fase yang sama atau se fase, yaitu apabila keduanya berfrekuensi sama dan titik-titik yang bersesuaian berada pada tempat yang sama selama osilasi pada saat yang sama. Sedangkan interferensi minimum, terjadi jika dua gelombang tidak bertemu, dan kemudian saling meniadakan, sehingga terbentuk pola garis gelap. Interferensi ini terjadi pada dua gelombang yang tidak se fase.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat fenomena yang ditimbulkan oleh interferensi cahaya. Sebagai contoh timbulnya garis-garis berwarna yang tampak pada lapisan tipis minyak tanah yang tumpah di permukaan air, warna-warni yang terlihat pada gelembung sabun yang mendapat sinar matahari, serta timbulnya warna-warni pada cakram padat CD (Compact Disc). Pola interferensi pada lapisan tipis dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu panjang lintasan optik dan perubahan fase sinar pantul.
Kemudian ada juga fenomena lain, yaitu yang terjadi pada kancing logam. Kancing logam yang dibuat pada tahun 1830 oleh John Barton, masing-masing memiliki pola garis-garis halus yang ditorehkan pada permukaannya. Garis-garis tersebut memantulkan cahaya matahari yang terang sehingga gelombang-gelombang yang bersebelahan saling meng-interferensi.
Contoh lainnya adalah yang terjadi pada sebuah lensa atau biasa disebut dengan istilah Cincin Newton. Cincin Newton adalah pola interferensi yang terbentuk oleh sebuah lensa yang sedikit cembung yang diletakkan di atas sebuah keping gelas datar. Bila cahaya monokromatik dipantulkan oleh kedua permukaan yang berdekatan ke mata pengamat dengan sudut tertentu, titik singgung lensa akan terlihat sebagai sebuah lingkaran gelap dikelilingi sederet cincin terang dan gelap. Pola interferensi cincin Newton ini terjadi jika cahaya dengan panjang gelombang, datang dari atas dengan arah tegak lurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar