Senin, Februari 26, 2018

7 Film tentang bisnis dan motivasi berwirausaha

Film merupakan gambaran dari kehidupan nyata yang dibawa oleh si pembuat cerita. Entah itu fiksi atau nonfiksi, tetap ada unsur yang disampaikan dalam kehidupan. Berikut ini saya buat daftar film tentang bisnis, yang bisa dijadikan pelajaran, menambah wawasan, menambah semangat dan memotivasi kita untuk berbisnis atau berwirausaha. Urutan dibawah ini tidak menunjukan kualitas dari yang terbaik hingga terendah, setiap film memiliki ketertarikan tersendiri. Ini hanya menurut pendapat saya.

1. Filosofi kopi 1 & 2

Film ini dibuat oleh Angga Dwimas Sasongko yang mengusung tema tentang “kopi”. Di perankan oleh Chico Jerikho sebagai Ben, Rio Dewanto sebagai Jody atau paman gober, Julie Estelle sebagai El dan masih banyak lagi para pemeran lainnya. Dikisahkan Jody sang pemilik kedai kopi bernama filosofi kopi sedang tertimpa masalah hutang yang diwariskan oleh ayahnya. Jody berusaha melunasi hutang-hutang tersebut dengan berbisnis kopi, namun penghasilan dari kedai belum cukup untuk membayar semua hutang sang ayah. Jody berniat untuk menjual filosofi kopi, Namun sang kaka yang membantu Jody untuk menjual kedai, belum menemukan orang yang mau dengan harga yang ditawarkan. Jody adalah lulusan sarjana dari luar negeri, bisa saja Ia bekerja diperusahaan ternama, tapi dia tidak mau. Salah satu alasannya adalah Ben.
filkop
Ben si barista filosofi kopi, memiliki latar belakang keluarga yang mengalami nasib kurang baik. Ben tumbuh besar bersama keluarga Jody, mereka sudah layaknya kakak adik, namun memiiki karakteristik yang jauh berbeda. Jody berusaha menjual kedai, tetapi Ben tidak setuju. Mereka berdua memiliki alasan yang kuat. Konflik-pun terjadi, pertengkaran dari hal yang menyinggung simpati, realitas, idealis dan egoisme tergambar dalam film ini. Ben berusaha mempertahankan kedai dan berusaha mendapatkan uang untuk membayar hutang dengan mengikuti tantangan dari seorang milyoner untuk membuat kopi terbaik. Ia berusaha untuk menciptakan kopi terbaik di Indonesia. Namun semangat Ben sebagai seorang barista hancur ketika mendapatkan reviuw / penilaian dari seorang penikmat kopi sekaligus penulis blog El. El menyatakan bahwa kopi yang dibuat Ben bukanlah kopi terbaik, kopi yang dimaksud El tersebut adalah kopi Tiwus.
Film tentang bisnis kopi ini, juga memuat banyak aspek seperti kekeluargaan, cinta, persahabatan, perjuangan, kepemimpinan dalam berbisnis dan hal tentang impian dan realitas. Seri ke-2 dari film ini masih memuat tentang tema yang sama yaitu bisnis kopi, namun sisi yang ditampilkan lebih banyak ke pengembangan bisnis. Ben dan Jody berupaya untuk membuat cabang baru Filosofi kopi di luar kota. Yang ini tidak kalah seru dengan yang seri sebelumnya, dan film ini layak kalian masukan dalam daftar film yang harus di tonton.
Kedai Filosofi kopi tidak hanya ada didalam film atau novel saja. Kedai tersebut telah direalisasikan dan benar-benar bisa kalian kunjungi. Beralamat di Jakarta dan memiliki nama yang sama, yaitu Filosofi kopi. selamat meminum kopi.
perfecto filkop


2. The Billoinare

Film ini diangkat dari kisah nyata seorang anak muda asal Thailand yang sukses dengan bisnis keripik rumput lautnya, anak muda ini adalah Top Ittipat. Film ini sangat rekomended untuk anak muda yang hendak memulai bisnisnya. Sukses di usia muda bukanlah hal yang tidak mungkin. The Billionare banyak memberikan gambaran dan wawasan tentang bagaimana mengawali sebuah bisnis. Top tidak langsung berhasil dengan bisnis rumput lautnya, tetapi sebelum itu Ia telah mencoba berbagai usaha namun tidak langgeng dan keuntungan yang didapat tidak banyak. Ber-latar keluarga yang sedikit mapan (bukan ningrat), tidak membuat top minder untuk berjualan, ia terus menggali potensi usaha yang bisa ia jalankan.
tbill
Top telah menghasilkan uang banyak pertama kali dari hasil jual beli senjata game online. Dari kegiatan tersebut, Ia menghasilkan mobil yang cukup mewah. Usaha ini tedak berlangsung lama, akun game onlinenya telah dihapus karena penggunaan untuk kepentingan komersil. Top kemudian mencoba untuk bisnis jual beli DVD, namun nasib buruk menimpanya, ia kena tipu dalam bisnis ini. Setelah itu ia membuka bisnis kacang di sebuah mall dan sama seperti yang sebelumnya, bisnis ini tidak bertahan lama.
Dari tiap bisnis yang dijalankan, di gambarkan tentang suka dukanya dalam berbisnis. Hutang keluarga yang menumpuk, konflik anak dengan ayah, kuliah yang terbengkalai, kisah cinta yang tragis, keluh kesah untuk memasarkan produk di supermarket dan perjuangan untuk mendapat modal usaha dari bank bisa dijadikan gambaran dan wawasan kita dalam berwirausaha.
tbill2
“Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi, jika kita menyerah, maka habislah sudah.”
Top Ittipat

3. The wolf of wall street

Film ini akan mengajarkan kita untuk melakukan komunikasi yang baik dalam berbisnis, tapi dalam konteks komunikasi budaya barat. Bagaimana menciptakan peluang dan meyakinkan pelanggan. Jordan Belfort, mantan anggota kelas menengah yang dibesarkan oleh 2 akuntan di apartemen mungil Bayside, Queens. Ia adalah seorang pialang saham sukses di wall street yang memiliki sebuah mobil ferarri putih, sebuah mension, jet pribadi, 6 mobil, 3 kuda dan 2 rumah liburan. Karirnya sebagai pialang saham berhenti saat wall street runtuh, kemudian ia kembali mencoba menjadi pialang saham di sebuah kantor kecil yang bekerja dengan menggunakan lembar pink, bukan sebuah komputer. Hebatnya, lembar pink tersebut memberikan komisi sebesar 50%, dan itu lebih besar dari pada pekerjaan Jordan sebelumnya.
Setelah itu ia mencoba membuka perusahaannya sendiri, firma tersebut bernama Stratton Oakmont. Para karyawannya adalah teman dan tetangga dari Jordan. Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang kurang baik. Tapi dengan bantuan dari Jordan mereka berhasil menjadi seorang pialang saham sukses dan membawa nama Stratton Oakmont menjadi lebih ternama.
Film ini mengisahkan kemampuan Jordan dalam berbisnis, dan semua itu tidak lepas dari bantuan obat-obatan. Tentu saja saya tidak menyarankan untuk melakukan hal yang sama. Ambillah yang baik dan buang yang tidak baik.
wolfws
Bagian yang saya suka dari film ini adalah bagaiman kita untuk bisa menciptakan kebutuhan. Jordan pernah menunjukannya ketika menyuruh temannya untuk menjual sebuah pulpen kepada dirinya. Satu temannya “Brad” memberikan contoh tentang persediaan dan permintaan yang menyimpulkan dia menciptakan kebutuhan. Pada akhir film juga sama, dalam sebuah seminar, Jordan menyuruh para peserta untuk menjual sebuah pulpen kepadanya. Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menjual pulpen tersebut. Dan poinnya adalah bagaimana untuk menciptakan kebutuhan.


4. Limitless

Edward morra adalah seorang penulis yang telah mendapatkan kontrak dengan sebuah perusahaan. Ia harus menyetorkan karyanya tiap kurun waktu tertenu ke-perusahaan untuk dicetak. Di ceritakan, Ed mengalami momen abu-abu diamana ia kehilangan akal dan ide untuk tulisannya. Hal ini mengakibatkan kondisi keuangannya memburuk dan diperparah ketika sang kekasih memutuskan untuk berhenti memberi bantuan finansial kepada Ed dan memutuskan hubungannya.
limitless
Kejenuhan Ed terpecah ketika ia bertemu dengan saudara jauhnya yang kemudian membagikan rahasia suksesnya. Saudaranya memberikan pil ajaib untuk Ed konsumsi, dan itu bekerja dengan baik. Ed kembali menemukan cahayanya sebagai seorang penulis, berbagi ide penulisan muncul dalam otaknya. Kondisi keuangan Ed mulai membaik, tetapi permasalahan telah ia mulai. Ia merasa pil ajaib itu adalah pemicunya dan Ia memutuskan untuk kembali ke saudaranya untuk meminta lagi pil ajaib tersebut. Bukannya pil ajaib yang ia dapat, malah jasad saudaranya yang ia temukan didalam kamar apartemen. Ed mencoba menghubungi polisi untuk meminta bantuan, tetapi ia kembali teringat tujuannya untuk datang ke apartemen saudaranya. Ia menggeledah seisi ruangan dan akhirnya ia menemukan pil ajaib tersebut dalam sebuah wadah. Pil ajaib tersebut cukup banyak dan berhasil ia bawa pulang.
Hari-hari mulai begitu istimewa bagi Ed dengan bantuan dari pil ajaib. Ia melakoni berbagai bisnis baru yang membawanya menjadi seorang jutawan dalam waktu singkat, akan tetapi hitungan mundur dari bom waktu yang ia mulai telah habis, Ed bermasalah dengan berbagai hal dan berbagai orang.
Motif utama dari kesuksesan sang tokoh utama dari film ini hampir sama seperti film The wolf of wall street diatas, yaitu “pil ajaib”. Kembali saya tidak bermaksud menyarankan untuk melakukan hal yang sama dangan apa yang dilakukan dalam kedua film ini. Ambil sisi yang baik dan buang sisi yang buruknya. Tujuan menjalankan bisnis memang untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin, tapi bukan berarti kemudian kita bisa menghalalkan berbagai cara demi terwujudnya tujuan bisnis. Bisnis juga memiliki etika dan rule yang harus dipahami dan di terapkan. Jika tidak, 99% kita bisa mendapatkan akhir yang tidak menyenangkan dalam bisnis, dan itu digambarkan pula pada kedua film tersebut.
Lanjutkan ke-halaman selanjutnya >>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar