Bagaimana agar kita bisa memulai usaha? “siapkan alat tulis (buku dan pulpen)”, mari kita kaji bersama.
Dalam sudut pandang ilmu Sosiologi, kemampuan menemukan peluang sangat tergantung pada hubungan atau interaksi manusia dengan sesamanya atau lingkungannya untuk mendapatkan dan mengakses informasi yang dibutuhkan terkait dengan peluang yang ada. Sedangkan dalam sudut pandang ilmu Psikologi, kemampuan seseorang dalam menemukan, menentukan dan memanfaatkan peluang sangat tergantung dari karakter atau kepribadian yang dimiliki. Maka dari itu, kemampuan wirausahawan dalam melihat sebuah peluang usaha dan memanfaatkannya sebelum dilakukan orang lain, menjadi salah satu faktor keberhasilannya.
Menemukan peluang usaha
Bagaimana supaya kita bisa menemukan suatu peluang usaha?. Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu atau masyarakat. Oleh sebab itu, sebelum memulai suatu usaha cobalah untuk menjawab terlebih dahulu pertanyaan, “Apakah yang menjadi kebutuhan masyarakat atau kebanyakan anggota masyarakat saat ini dan juga dimasa mendatang?”. Lingkungan usaha selalu berubah setiap saat, bahkan perubahannya cukup pesat. Seiring perubahan tersebut, maka terjadi pula perubahan kebutuhan masyarakat.
Untuk memahami kebutuhan masyarakat, diperlukan suatu analisa terhadap lingkungan usaha secara keseluruhan dan berbagai faktor yang meliputi faktor teknologi, ekonomi, persaingan, pasar, pemasok, sosial, politik dan geografi. Untuk bisa menemukan suatu peluang usaha yang prospektif, kita sebagai wirausahawan harus senantiasa menggali informasi yang terkait dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh dari individual, teman, instansi atau lembaga, berita, pasar, media masa atau mungkin melalui riset/wawancara langsung dengan konsumen. Jadi sebetulnya, peluang selalu ada karena perubahan-perubahan terus berlangsung ditingkat individu maupun ditingkat masyarakat.
Kata kuncinya adalah “kebutuhan”. Dalam menentukan peluang usaha yang cocok, kita bisa menggunakan dua pendekatan. yaitu:
- Keberhasilan dapat diraih dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini atau dimasa mendatang.
- Keberhasilan dapat diraih dengan menciptakan kebutuhan.
“Catatlah semua ide/gagasan peluang usaha berdasarkan “Kebutuhan” yang anda temui berdasarkan analisa dari penjelasan-penjelasan diatas”.
Memilih & memulai usaha berdasarkan kebutuhan
1. Memilih jenis usaha
Jika kita telah mengikuti langkah diatas dalam menemukan peluang usaha dan berhasil memahami kebutuhan masyarakat, maka kita bisa melanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu memilih dan mengembangkan usaha. Setelah kita memahami kebutuhan masyarakat, tentu kita akan menemukan setidaknya satu kebutuhan masyarakat. Jika lebih, cobalah untuk menjawab pertanyaan ini:
“Manakah diantara lapangan usaha dan gagasan-gagasan usaha tersebut yang paling tepat dan cocok untuk saya?”.
Pertanyaan ini sangat tepat, mengingat setiap orang memiliki potensi diri yang berbeda-beda. “Lain ladang, lain belalang”. Banyak wirausahawan yang memulai usahanya dengan melihat keberhasilan orang lain dalam menjalankan usahanya (ikut-ikutan). Padahal belum tentu kita juga berhasil dengan lapangan usaha yang sama. Mungkin saja orang lain berhasil karena potensi diri yang dimilikinya cocok dengan lapangan usaha tersebut dan kemampuan dia untuk dapat mengakses informasi terkait dengan usaha yang dijalankannya. Kekeliruan dalam memilih yang disebabkan karena ketidak cocokan, pada akhirnya akan mendatangkan kesulitan atau bahkan kegagalan dikemudian hari. Maka dari itu, pahamilah tentang potensi diri kita, kemudian pilihlah mana yang lebih sesuai dengan diri kita dari berbagai gagasan usaha yang kita peroleh dari melihat kebutuhan masyarakat.
“Coret daftar ide/gagasan usaha yang tidak sesuai dengan potensi anda”.
Dalam Memilih kebutuhan masyarakat, kita perlu memperhatikan dan mempertimbangkan lagi hal-hal berikut ini:
- Lapangan usaha yang cocok untuk orang lain, belum tentu cocok bagi kita.
- Lapangan usaha yang menguntungkan pada masa lalu, belum tentu menguntungkan pada masa kini.
- Lapangan usaha yang menguntungkan pada masa kini, belum tentu menguntungkan pada masa yang akan datang.
- Lapangan usaha yang berkembang dengan bagus disuatu daerah, belum tentu sama dengan daerah lain, dan sebaliknya.
Setelah menemukan lapangan usaha yang sesuai dengan diri kita dari berbagai ide/gagasan yang ada saat memahami kebutuhan masyarakt, Kita perlu mengkajinya kembali dengan mempertimbangkan kondisi internal kita dan kondisi eksternal kita.
Faktor internal yang dimaksud yaitu seperti:
- Penguasaan sumberdaya (uang, lahan/tempat, bangunan, peralatan dan finansial)
- Penguasaan teknis atau keterampilan
- Penguasaan manajemen
- Penguasaan jaringan sosial
- Kenyamanan (keamanan, kemudahan)
- Peraturan pemerintah
- Tingkat permintaan dan penawaran
- Persaingan dan resiko
- Prospek Pengembangan baik lokal, regional, nasional maupun regional.
Setelah kita mengikuti langkah-langkah dari awal tadi, kita bisa memperkecil pilihan yang mungkin dari awal tadi kita telah menemukan ratusan atau bahkan ribuan gagasan usaha, menjadi lebih sedikit. Hasil akhir dari langkah-langkah yang yang telah kita lakukan akan diperoleh beberapa gagasan usaha yang telah terurut berdasarkan prioritasnya.
Itulah langkah-langkah dalam menentukan usaha berdasarkan faktor kebutuhan. Memilih jenis usaha yang berdasarkan kebutuhan akan memudahkan kita dalam mendapatkan keuntungan lebih banyak dan cepat. Jika analisa atau langkah-langkah diatas kita lakukan dengan tepat, tentu kita akan lebih mudah dalam memulai usaha, karena ide/gagasan usaha yang kita pilih sudah di saring dan dipertimbangkan dari berbagai hal.
lihat juga: Bisnis/usaha yang menurun dan tidak potensial naik di 2017
Memulai usaha tidak berdasarkan kebutuhan
1. Pilih usaha yang anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan didalamnya
Hal ini terlihat mudah, tapi ini akan tidak mudah bagi yang sudah lama dan terbiasa berada dalam zona aman. Seringkali kesibukan kerja membunuh insting kita untuk berkreasi maupun mengasah minat dan kesukaan yang mampu mendatangkan uang.
Tuliskan misal 10 mimpi dan hoby anda, lalu seleksi menjadi 3 yang paling membuat kita sangat ambisius dan enjoy untuk menjalankannya. Seleksi kembali dengan alasan mimpi yang benar-benar harus untuk diwujudkan, sehingga mimpi tersebut dapat dijadikan visi atau tujuan yang harus diraih.
2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan
Kadang tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan bisnis datang atau dari rekan-rekan bisnis atau teman kita, bahkan mungkin tawaran tersebut sering datang. Tentu hal tersebut bisa membantu kita. Namun kita harus tetap hati-hati, karena tidak ada yang namanya makan siang gratis. Siapapun itu, kita harus hati-hati dan mempersiapkan akan datangnya hal-hal tak terduga. Ada istilah “Uang tidak mengenal tuan”. Bisa saja hari ini anda menjadi big boss, namun esok lusa anda menjadi pengangguran karena didepak oleh karyawan sendiri yang bekerjasama dengan partner bisnis anda atau bahkan investor anda.
3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk atau jasa anda
Keunikan yang ada pada jenis usaha kita, akan membantu kita dalam panasnya persaingan bisnis yang ada. Jika hal yang ditawarkan tidak punya keunggulan, nilai, keunikan yang spesifik dan memiliki nilai tambah, maka orang lain akan berpaling kepada usaha sejenis dengan kualitas dan nilai harga yang lebih baik.
4. Menjaga kredibilitas dan brand image
Berikan layanan yang memuaskan terhadap pelanggan dan partner bisnis. Lakukan pelayanan sepenuhnya terhadap pelanggan dan sesekali berikan bonus atau diskon kepada pelanggan. Tepati janji terhadap partner bisnis agar prospek kedepannya bisa lebih baik.
5. Berhemat
Lakukan penghematan dalam operasional secara terencana dan sisihkan uang untuk modal penambahan investasi alat-alat produksi, pengembangan usaha dan yang lainnya. Ketika mendapatkan keuntungan yang banyak, tahanlah nafsu anda untuk hal-hal yang kurang penting seperti membeli barang-barang mewah. Ketika berhasil dalam penghematan dan pengelolaan uang yang tepat, anda bisa mendapatkan kepercayaan dari investor/ pemberi modal/ bank, untuk mendapatkan pinjaman atau tambahan uang sebagai modal karena anda dipercaya mampu mengelola bisnis secara profesional.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus