Lemak dan minyak sama-sama merupakan ester dari asam lemak dan gliserol yang disebut trigliserida. Struktur trigliserida memiliki gugus alkil (R1, R2, R3) yang merupakan gugus nonpolar dengan jumlah atom karbon antara 11 sampai dengan 23. Lemak dan minyak memiliki rumus dan struktur umum yang sama.
Lemak dan minyak dapat dibedakan dari wujudnya. Pada suhu
kamar, lemak berwujud padat, sedangkan minyak berwujud cair. Perbedaan wujud
lemak ini dipengaruhi susunan asam lemaknya. Lemak banyak mengandung asam lemak
jenuh, sedangkan minyak banyak mengandung asam lemak takjenuh. Apakah yang
dimaksud dengan asam lemak jenuh dan asam lemak takjenuh itu?
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki
ikatan rangkap. Sebaliknya, asam lemak takjenuh adalah asam lemak yang memiliki
ikatan rangkap. Ada dua jenis asam lemak takjenuh, yakni asam lemak takjenuh
tunggal dan asam lemak takjenuh ganda. Asam lemak takjenuh tunggal biasa
disebut omega-9. Penamaan ini disebabkan ikatan rangkapnya terletak pada atom C
kesembilan. Anda juga mungkin pernah mendengar istilah omega-3 dan omega-6 pada
produk makanan. Kedua nama ini merupakan nama lain dari asam lemak takjenuh
ganda yang ikatan rangkapnya terletak pada atom C ketiga dan keenam.
Selain dilihat dari wujudnya, lemak dan minyak juga dapat
dibedakan dari asalnya. Pada umumnya, lemak berasal dari hewan, kecuali lemak
cokelat. Mentega, margarin, minyak tumbuhan, minyak hewan, susu, dan kacang-kacangan merupakan contoh bahan
yang mengandung lemak. Adapun minyak, pada umumnya berasal dari tumbuhan.
Beberapa contoh minyak, di antaranya minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak
jagung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar