Jumat, Januari 01, 2021

Investasi | Pengertian, Penggolongan dan Contoh Kasus Investasi

Investasi adalah

Pengertian investasi diartikan sebagai pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan modal atau persediaan kapital (capital stock). Perlu kita sadari bahwa pengertian investasi dalam ekonomi berbeda dengan istilah investasi yang dipergunakan sehari-hari. Contoh pembelian barang maupun jasa seperti gedung, mesin, peralatan dan pendidikan dapat digolongkan sebagai investasi, tetapi pembelian surat berharga seperti obligasi, dan saham bukan merupakan investasi dalam pengertian ekonomi, alasannya  karena pembelian obligasi dan saham hanya merupakan pertukaran kertas berharga dan tidak ada kapasitas produksi baru yang diciptakan.



Dalam pertukaran kertas berharga tersebut tidak ada investasi real dalam perekonomian. Tetapi jika seseorang memiliki saham kemudian dijual dan uangnya dipergunakan untuk membeli mesin-mesin, gedung  dan peralatan lain, maka pengeluaran ini dapat diartikan sebagai investasi dalam arti ekonomi.

 

Macam-macam atau jenis invesatasi

  • Investasi tetap, investasi perusahaan yang terdiri dari: pengeluaran perusahaan untuk mesin-mesin, perlengkapan, bangunan yang semuanya bersifat tahan lama.
  • Investasi untuk perumahan khususnya rumah tempat tinggal.
  • Investasi yang berupa penambahan persediaan  atau inventory.
  • Investasi Bruto atau Investasi Kotor yaitu semua tambahan barang-barang modal (stock capital) selama periode tertentu, baik tambahan yang benarbenar baru ataupun tambahan barang-barang modal yang sifatnya untuk penggantian barang-barang modal yang sudah ada (replecement).
  • Investasi Netto atau Investasi Bersih yaitu semua tambahan barang-barang modal (stock capital) selama periode tertentu yang benar-benar baru. Dalam investasi bersih ini  tidak diperhitungkan tambahan barang-barang modal yang sifatnya untuk penggantian barang-barang modal yang sudah ada (replecement). Investasi Netto bisa dicari dari Investasi Bruto dikurangi dengan penggantian (replacement) atau untuk penyusutan (depresiasi).

 

Contoh kasus investasi

Sebuah perusahaan otobus di tahun 2005 memiliki 50 unit bus. Selama tahun 2005 itu ada 5 unit bus yang sudah tidak bisa dipakai mengingat umur ekonomis yang sudah habis atau sudah tidak menguntungkan lagi kalau dioperasionalkan, sehingga pengusaha memutuskan menghentikan operasional 5 unit bus yang sudah tidak layak lagi. Pengusaha bus tersebut selama tahun 2005 melakukan pembelian 10 unit bus masing-masing seharga Rp 900 juta  sehingga total dana yang dikeluarkan sebesar Rp 9 milyar.

 

Dengan tambahan 10 bus baru tetapi ada 5 buah bus yang tidak dioperasionalkan lagi maka jumlah bus yang dapat dioperasional oleh pengusaha bus tersebut setelah melakukan pembelian 10 unit  hanya berjumlah 55 unit. Dari kasus di atas, maka dapat disimpulkan besarnya investasi bruto perusahaan tersebut sebesar Rp9 milyar, tetapi investasi netto-nya hanya 5 unit bus yang dianggap benar-benar baru dan bukan sebagai penggantian dari armada bus yang sudah ada. Jadi nilai investasi netto-nya berjumlah Rp 900 juta x 5 unit bus atau sebesar Rp 4,5 milyar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar