Jumat, Juni 05, 2020

Sistem Pencernaan Hewan Pemamah Biak

Pada sistem pencernaan manusia, makanan yang kaya selulosa (serat) tidak dapat dicerna. Lantas bagaimana dengan hewan seperti sapi dan kerbau yang makanan utamanya adalah rumput dan dedaunan?


Hewan pemamah biak memiliki struktur esofagus terspesialisasi menjadi tiga ruangan berbeda, yaitu rumen, retikulum, dan omasum. Setelah omasum terdapat ruang abomasum yang merupakan lambung sesungguhnya. 

 

Proses pencernaan makanan pada hewan pemamah biak dapat di gambarkan sebagai berikut:

Rumput atau dedaunan yang dimakan dicampur air liur, dikunyah sebentar kemudian ditelan. Gigi hewan pemamah biak memiliki bentuk khusus. Gigi seri (den sinsisivus) dan gigi taringnya (dens caninus) memiliki bentuk spesifik yang digunakan untuk merenggut rumput. Gigi premolar (geraham depan) dan molar (geraham belakang) yang berfungsi menghancurkan makanan pada hewan pemamah biak memiliki lapisan email yang melintang dan tajam.


Setelah melalui esofagus (tenggorokan), makanan akan tiba ke bagian lambung yang pertama, yaitu rumen. Rumen adalah tempat simbiosis antara hewan pemamah biak dan jenis-jenis Flagellata (dari jenis Copromonas subtitis) dan bakteri (dari genus Cytophaga dan Bacterium) penghasil enzim selulase yang dapat mengurai selulosa. makanan yang telah diproses di rumen dikembalikan ke rongga mulut untuk dikunyah kembali. Selanjutnya, ditelan kembali melewati rumen dan retikulum memasuki omasum.

Di dalam omasum, air diserap. Makanan yang mengandung banyak bakteri simbiosis ini akhirnya melewati omasum menuju abomasum (lambung sesungguhnya) untuk dicerna oleh enzim pencernaan. Karena aktivitas bakteri, nutrien yang diserap oleh hewan pemamah biak lebih kaya dibandingkan rumput yang awalnya mereka makan. Setelah melewati abomasum, dengan gerak peristaltik, makanan menuju usus halus untuk diserap. Sisa makanan yang tidak terpakai akan dikeluarkan menuju anus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar