Orang Cina yang umumnya kita kenal adalah orang yang suka berbisnis, terutama dibidang jual beli (Perdagangan). Banyak sekali diantara mereka yang sukses dengan usahanya. Kesuksesan yang mereka raih terkadang membawa sikap buruk pada kita seperti rasa iri, sirik dan lain – lain. Cukup banyak anggapan masyarakat yang menyatakan orang Cina itu pelit, tidak mau rugi, tidak peduli pada karyawan dan masyarakat sekitar dan berbagai anggapan lainnya. Namun sebenarnya tidak semuanya itu benar. Secara naluri, mereka mempunyai sikap dan mental yang mungkin tidak kita ketahui sehingga menimbulkan banyak presepsi.
Sistem bisnis orang Cina (secara umum) dapat digambarkan sebagai berikut:
- Orang Cina mengizinkan pelanggannya membuat pilihan sendiri tanpa ada tekanan dari pemilik usaha.
- Kesuksesan suatu bisnis, tidak dilalui dengan menggunakan jalan pintas.
- Pelanggan lama atau pelanggan setia, diberikan kebebasan dan pelayanan yang istimewa sedangkan pelanggan baru di iming-imingi dengan potongan harga dan kemudahan kredit.
- Pekerja dalam sistem bisnis Cina adalah bagian yang tidak terpisahkan dari entitas bisnis.
Etika bisnis orang Cina (secara umum) dapat digambarkan sebagai berikut:
- Pedagang dilarang mengganggu, menjelek – jelekan dan menggunakan cara kotor (licik) pada kegiatan perdagangan orang lain. Persaingan dilakukan secara sehat dan didasarkan menurut nilai moral dan pertimbangan kemanusiaan.
- Pedagang tidak boleh bersikap kaku terhadap pelanggan. Perlu memberikan kesempatan untuk dilakukannya proses tawar menawar.
- Memberi dan berbagi dengan orang lain, terutama dengan keluarga sendiri.
Taktik bisnis orang Cina:
- Harus bisa mendapat keyakinan dari pelanggan.
- Tidak boleh pelit untuk mengeluarkan biaya tambahan guna memikat hati pelanggan.
- Jam kerja minimal 18 jam per hari.
- Mengikuti perubahan lingkungan dan kondisi yang ada (fleksibel).
- Mengikuti minat perilaku orang banyak, tidak egois.
- Tempat usaha mudah terjangkau oleh pelanggan dan menarik perhatian konsumen untuk mengunjunginya.
- Bekerja sendiri supaya dapat mandiri dan memiliki daya juang yang besar, dan pantang menyerah.
- Memberikan pelayanan yang baik dengan citra (image) diri.
- Lebih suka mengajak sanak keluarga sendiri untuk bekerja sama.
- Merasa rendah diri dan menjadi orang yang gagal ketika merasa tidak berhasil dan hanya mendapat gaji sepanjang hidupnya.
- Menyimpan keuntungan untuk pengembangan bisnis, modal, dan berbagai hal yang mungkin terjadi di waktu mendatang.
Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar