Minggu, Januari 01, 2017

Ikan lele – Bahaya dan Manfaatnya


Sebelum membahas topik diatas, kita perkenalan dulu dengan ikan yang satu ini. Dan cobalah untuk membuka hati dan fikiran lebih luas.

Tentang Ikan lele
Nama ilmiahnya Clarias, dari bahasa Yunani (Chlaros), yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak diluar air. Ikan lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. ciri-ciri ikan lele adalah tubuhnya licin, pipih memanjang dan yang paling jelas adalah memiliki kumis yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Klasifikasi Ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Actinopterygii
  • Ordo: Siluriformes
  • Genus: Clarias
  • spesies: (Banyak/Beragam)
Lele memiliki banyak spesies, jadi jangan heran kalau lele di Indonesia memiliki banyak nama. ditambah dengan jenis-jenis baru hasil persilangan sperti lele Dumbo, lele Sangkuriang dll. nama lain ikan lele di Indonesia antara lain seperti, ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Gayo), ikan seungko (Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan Keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah), ikan Keli (Malaysia) ikan ‘keli’ untuk lele yang tidak berpatil sedangkan ‘penang’ adalah sebutan untuk yang memiliki patil (Kalimantan Timur).
ikan-lele4-jenis_thumb
Dinegara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Srilangka), catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish (inggris).

Kandungan Gizi ikan lele
Omega3, Vitamin, Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat, Air, Abu, Kalsium, Fosfor, Besi, Kalium
Bahas bahayanya dulu ya, karena ini perlu diperhatikan, terutama penggemar olahan ikan lele dan juga si peternaknya.

Bahaya ikan lele

1. Mengandung Bakteri Berbahaya

Lele adalah ikan yang bisa/mampu berkembang biak pada perairan yang keruh dan sedikit oksigen. Bahkan ada peternak lele yang menempatkan kolam lele di sekitar kandang ayam atau binatang ternak lain, layaknya sistem tumpang sari. hal ini dilakukan karena lele memang merupakan ikan yang bisa mengkonsumsi kotoran ayam bahkan kotoran manusia sehingga melancarkan usaha ternaknya.
Kondisi inilah yang memungkinkan lele mengandung banyak bakteri berbahaya seperti E.coli, Shigella dan Salmonella yang bisa mengakibatkan Sakit perut, Infeksi saluran kemih, Sepsis, Meningitis, Diare dll. bakteri-bakteri tersebut bisa kita hilangkan dengan cara pengolahan yang tepat. seperti mencuci lele sebelum mengolahnya, memasak dengan pemanasan yang tepat karena bakteri pada lele bisa mati karena pemanasan.
Untuk lebih baiknya, belilah/konsumsi ikan lele yang diternak dikolam independen, bukan yang di jamban atau yang ditumpang sari dengan ternak lain.

2. Mengandung Merkuri

Di era modern seperti sekarang dimana kondisi lingkungan makin tercemar banyak sekali bahaya zat kimia yang membahayakan sistem saraf. pengantarnya adalah polusi. pada ikan terutama adalah polusi air dan tanah. tapi kamu tak perlu khawatir. Sebagian riset mengungkapkan bahwa ikan lele adalah ikan yang kandungan merkurinya sangat sedikit, kecuali lele yang tumbuh pada lingkungan cemaran tinggi merkuri. Badan Pengawas lingkungan juga mengungkapkan lele merupakan ikan yang aman untuk dikonsumsi.

3. Kanker

Salah dua penyebabnya adalah karena lingkungan hidup lele yang kotor dan konsumsi/pakan lele berupa limbah. seperti yang dilakukan beberapa peternak yang membudidayakan lele dibawah kandang ayam yang sekaligus memberi pakan berupa limbah ternak tersebut atau limbah “makhluk lain”. kembali lagi, cermatlah dalam memilih/membeli ikan lele untuk dikonsumsi.

Lantas bagaimana kalau kita sudah terlanjur membeli atau mengkonsumsinya? bisakah diantisipasi? ‘bisa’, menurut peternak lele yang saya temui, lele yang habitatnya dikolam jamban/tanah bisa kita bedakan dengan lele yang yang besar/tumbuh habitatnya di kolam tembok, bak ataupun terpal. perbedaan tersebut adalah dari warna tubuh lele. lele kolam tanah biasanya memiliki warna tubuh lebih gelap dari pada lele yang di kolam terpal. dari segi warna bisa dengan mudah kita bedakan (beberapa jenis lele memang berwarna hitam). namun dari segi ukuran malah sebaliknya, cukup sulit untuk membedakannya dari segi ukuran.

hanya ilustrasi:
perbandingan-tanah-vs-terpal_thumb1

Untuk yang sudah terlanjur sering mengkonsumsinya (lele kolam tanah/jamban) dalam waktu panjang, kemudian tidak merasa ada masalah dalam kesehatan berarti tubuh kamu sudah cukup kuat untuk melawan si bakteri jahat pada tubuh lele. namun tetap harus waspada dan rutin cek kesehatan. nah untuk yang sudah merasa gejala kesakitan yang diakibatkan mengkonsumsi lele/keracunan lele, segera periksa kedokter untuk mencegah terjadinya hal yang lebih parah.

“Tapi saya suka olahan ikan lele, gimana dong”? tenang… jika ingin mengolahnya sendiri, jangan lupa untuk membeli lele yang dibiakkan dengan baik di kolam tembok/bak/terpal yang independen (tidak tumpang sari dengan ternak lain), kemudian mengolahnya dengan benar, cuci terlebih dahulu dan masak dengan suhu dan waktu yang cukup (matang). hindari membeli olahan matang ikan lele dirumah makan atau warung yang mencurigakan.

Bagi para pemilik warung terutama. perlu diperhatikan, alangkah baiknya jika setiap rumah makan/warung memiliki keterangan yang dipajang tentang bahan olahan masakannya, sehingga pelanggan tidak ragu atau khawatir untuk berkunjung dan membeli. hal tersebut malah bisa berpotensi menambah jumlah pelanggan. Jadi tidak ada ruginya kan !


Manfaat ikan lele

1. Sumber Protein

Ikan lele merupakan ikan air tawar yang mengandung protein cukup tinggi yaitu sekitar 25%. dalam protein ikan lele mengandung semua asam amino esensial lisin, metionon dan leusin dengan kadar protein yang lebih tinggi dibanding protein susu dan daging. Hampir 70% ikan ari tawar memiliki protein dengan kadar sistin dan metionin yang tinggi. leusin bermanfaat untuk pertumbuhan pada anak kemudian juga untuk pembentukan dan perombakan otot. sedangkan lisin bisa membantu proses pengobatan penyakit herpes.

2. Kaya Phospor

Kandungannya mencapai 167 mg/ 100 gm lebih tinggi dari telur yang hanya 100 mg. Phospor bermanfaat untuk memberi kekuatan dan energi dalam metabolisme lemak dan pati, menjadi penunjang kesehatan gusi dan gigi, membantu sintesis DNA, membantu penyerapan atau pemakaian kalsium. Phospor lebih banyak dibutuhkan pada ibu hamil karena bermanfaat untuk pertumbuhan tulang pada janin. jika asupan phospor pada ibu hamil kurang, maka janin akan mengambil phospor dari tulang sang ibu. Inilah penyebab terjadinya osteophorosis.

3. Kesehatan Kardiovaskular

Perbandingan kalium dan natrium pada lele mencapai 24,7 : 1, tergolong tinggi sehingga sangat bagus untuk kesehatan cardio dan pembuluh darah. Syarat  sebuh makanan dikatakan baik untuk kesehatan jantung jika perbandingan kalium terhadap natrium lebih dari 6 : 1.
Kalium dapat membantu dalam pengendalian tekanan darah, pembasmi  CO2 didalam darah, pemicu simpul syaraf dan kerja otot, melancarkan keseimbangan kadar cairan dalam tubuh dan pada kadar tinggi bisa melancarkan kiriman oksigen menuju otak.

4. Rendah Lemak

Lemak yang terkandung pada lele bersifat sederhana, yaitu trigliserida yang netral. Lemak yang rendah ini banyak terdapat dibagian perut, terutama pada bagian tubuh sebelah bawah serta yang terdapat didalam hati ikan. Terdapat juga lemak yang bersifat komplek. karena rendah lemak maka kolesterol secara tidak langsung bisa ikut tertekan.

5. Kaya Omega 3

Membantu pada proses perkembangan otak janin pada ibu hamil. Juga untuk perkembangan fungsi penglihatan dan syaraf bayi.

6. Sumber Protein pendek

Ini berakibat daging lele lebih mudah untuk dicerna oleh tubuh, dan aman untuk sistem pencernaan tubuh (dengan pengolahan yang benar). jika kamu ingin memakan daging yang mudah dicerna, maka lele bisa jadi pilihan utama.

Itulah sedikit penjelasan tentang Bahaya dan Manfaat konsumsi ikan lele. Pengolahan yang tepat, akan memberikan banyak manfaat, Kandungan gizinya cukup banyak dan baik untuk Ibu hamil. Terimakasih semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar