Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan, terdiri atas faktor intrasel dan faktor intersel.
Faktor Intrasel
Sifat dari induk tumbuhan, baik bentuk dan ukuran
tubuhnya akan menurun pada anaknya, sifat menurun tersebut disebut hereditas.
Sifat menurun merupakan gen yang terdapat pada setiap kromosom di dalam inti
sel jaringan penyusun organ tubuh tumbuhan.
Faktor intersel
Faktor intersel yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan adalah hormon. Istilah hormon pertama kali dikemukakan oleh
seorang ahli botani dari Belanda bernama Friedrich Agust Ferdinand Went (1863–
1935). Went berpendapat bahwa hormon tumbuh merupakan zat yang penting dalam
pertumbuhan tanaman. Hormon tumbuh tersebut juga disebut zat tumbuh yang
komponennya terdiri atas senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Zat
tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auksin,
giberelin, sitokinin, asam absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin.
Giberelin
Hormon giberelin secara alami terdapat pada bagian
tertentu tumbuhan yaitu pada buah dan biji saat berkecambah. Giberelin pertama
kali ditemukan pada tumbuhan sejenis jamur Giberella fujikuroi (Fusarium
moniliformae) oleh F.Kurusawa, seorang berkebangsaan Jepang.
Giberelin adalah zat
tumbuh yang sifatnya sama atau menyerupai hormon auksin, tetapi fungsi giberelin
sedikit berbeda dengan auksin. Fungsi
giberelin adalah membantu pembentukan tunas atau embrio, menghambat
perkecambahan dan pembentukan biji. Hal ini terjadi apabila giberelin diberikan
pada bunga maka buah yang terbentuk menjadi buah tanpa biji dan sangat nyata
mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel. Hal itu dapat dibuktikan pada
tumbuhan kerdil, jika diberi giberelin akan tumbuh normal, jika pada tumbuhan
normal diberi giberelin akan tumbuh lebih cepat.
Auksin
Hormon auksin pertama kali ditemukan oleh Went yang
terdapat pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena sativa). Pada penelitian
Went lebih lanjut, ternyata diketahui hormon auksin juga ditemukan pada ujung
koleoptil kecambah tanaman yang lain.
Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid
(IAA) dihasilkan dari sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas
(terdiri atas batang dan daun), ujung akar, daun muda, bunga, buah, dan
kambium. Jika hormon auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut oleh
jaringan berkas pembuluh (xilem dan floem) menuju ke tunas untuk tumbuh dan
pemanjangan sel-sel jaringan batangnya.
Pada bagian manakah hormon auksin diproduksi? Hormon
auksin diproduksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan
pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas
bagian akar, batang, dan daun. Pada tunas batang, auksin akan berkumpul di
bawah permukaan batang yang menyebabkan sel-sel jaringan di bawah permukaan
batang tersebut akan tumbuh lebih cepat dari sel-sel jaringan di atas permukaan
batang. Mengapa demikian? Karena sifat hormon auksin sangat peka terhadap
panas/sinar. Auksin akan rusak dan berubah menjadi suatu zat yang justru akan
menghambat terjadinya pembelahan selsel pada daerah pemanjangan batang,
sehingga pertumbuhan sel-sel batang yang terkena sinar matahari akan menjadi
lebih lambat dibandingkan dengan sel-sel jaringan pada sisi batang yang tidak
terkena sinar matahari.
Hormon auksin selain berfungsi merangsang perpanjangan
sel-sel batang dan menghambat perpanjangan sel-sel akar, juga berfungsi
merangsang pertumbuhan akar samping (lateral) dan akar serabut yang berfungsi
sebagai penyerapan air dan mineral, mempercepat aktivitas pembelahan sel-sel
titik tumbuh kambium akar dan batang, menyebabkan terjadinya diferensiasi sel
menjadi jaringan berkas angkut xilem, dan merangsang terjadinya pembentukan
bunga dan buah.
Sitokinin
Ada dua jenis hormon sitokinin, yaitu zeatin (merupakan sitokinin alami yang
terdapat pada biji jagung) dan kinetin
yang merupakan sitokinin buatan. Fungsi
sitokinin adalah untuk merangsang pembelahan sel, memperkecil dominasi
apikal, mengatur pembentukan bunga dan buah, membantu pembentukan akar, tunas,
menunda pengguguran daun, dan menghambat proses penuaan. Efek dari sitokinin
berlawanan dengan auksin pada tumbuhan. Contoh jika sitokinin banyak diberikan
pada tumbuhan maka akan banyak tumbuh tunas, tetapi jika sedikit diberikan pada
tumbuhan maka akan terbentuk banyak akar. Hal ini terjadi karena sitokinin
dapat menghentikan dominasi pertumbuhan kuncup atas (apikal) dan merangsang
pertumbuhan kuncup samping (lateral).
Asam Absisat
Asam absisat merupakan hormon yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman (inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin
dan giberelin dengan jalan mengurangi atau memperlambat kecepatan pembelahan
dan pembesaran sel. Asam absisat akan aktif pada saat tumbuhan berada pada
kondisi yang kurang baik, seperti pada musim dingin, musim kering, dan musim
gugur.
Mengapa asam absisat justru berperan pada saat tanaman
berada dalam kondisi yang kurang baik? Pada saat tumbuhan mengalami kondisi
yang kurang baik, misalnya ketika kekurangan air di musim kering, maka tumbuhan
tersebut mengalami dormansi yaitu daun-daunnya akan digugurkan dan yang
tertinggal adalah tunas-tunasnya. Dalam keadaan demikian asam absisat
terkumpul/terakumulasi pada tunas yang terletak pada sel penutup stomata, hal
ini menyebabkan stomata menutup, sehingga penguapan air berkurang dan
keseimbangan air di dalam tubuh tumbuhan terpelihara sehingga pertumbuhan
tunasnya terhambat yang disebabkan melambatnya kecepatan pembelahan dan
pembesaran sel-sel tunasnya.
Fungsi asam
absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dan
pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong
dormansi biji agar tidak berkecambah.
Asam Traumalin
Asam traumalin disebut sebagai hormon luka atau kambium
karena hormon ini berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan. Jika
terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat
meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka
tersebut. Selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam
askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon
dan berfungsi sebagai koenzim.
Gas Etilen
Gas etilen
adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua
sehingga buah menjadi matang. Jika buah tua yang masih berwarna hijau disimpan
dalam tempat tertutup dan dibiarkan beberapa hari, akhirnya menjadi matang dan
berwarna kuning sampai merah. Dalam hal ini terjadi perubahan warna dari hijau
menjadi kuning sampai merah pada buah karena keluarnya gas etilen dari buah
tersebut. Salah satu cara mencegah terjadinya pembusukan atau kerusakan pada
saat pemeraman buah adalah pada saat buah tua dipetik atau dipanen masih
berwarna hijau, kemudian dikemas atau disimpan pada tempat yang berventilasi
untuk mencegah buah tidak cepat masak atau matang, sehingga sesampainya di
tempat tujuan buah tersebut baru matang dan tidak rusak atau busuk.
Fungsi etilen
adalah menyebabkan buah menjadi masak, menyebabkan pertumbuhan
batang menjadi kokoh dan tebal, dapat memacu pembungaan, yang bekerja bersamaan
dengan auksin dan bersama giberelin dapat mengatur perbandingan bunga betina dan jantan pada
tumbuhan berumah satu.
Kalin
kalin merupakan hormon yang berfungsi untuk memacu
pertumbuhan organ tumbuhan, di antaranya:
- rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar
- kaulokalin, dapat memacu pertumbuhan batang
- fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun
- anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar